Komunikasi di era modern ini menjadi lebih mudah dengan adanya teknologi modern berupa smartphone, laptop maupun komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi, seringkali terjadi penyalahgunaan, salah satunya adalah penyadapan dan kebocoran data penting yang dilakukan oleh pihak ketiga. Oleh karena itu, digunakan kriptosistem McEliece dan kriptosistem Niederreiter yang dapat mengamankan pesan dari serangan komputer kuantum. Kriptosistem McEliece memanfaatkan error correcting codes (kode koreksi kesalahan) dalam penerapannya, begitupun dengan kriptosistem Niederreiter yang merupakan variasi dari kriptosistem McEliece. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan kode Hamming pada kriptosistem McEliece dan Niederreiter. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pembangkitan kunci, proses enkripsi pesan, dan proses dekripsi sekaligus pengkoreksian error. Pada penelitian ini ditetapkan suatu kode Hamming dengan n = 7 dan k = 4, matriks non-singular yang dinotasikan dengan S berukuran 4 × 4 pada kriptosistem McEliece dan 3 × 3 pada kriptosistem Niederreiter, matriks permutasi yang dinotasikan dengan P berukuran 7 × 7 dan pesan yang dinotasikan dengan m dengan panjang 8- bit pada kriptosistem McEliece dan m dengan panjang 7-bit pada kriptosistem Niederreiter. Penelitian ini menghasilkan chipertext dan plaintext yang diperoleh dari proses enkripsi dan dekripsi pesan menggunakan kode Hamming pada kriptosistem McEliece dan Niederreiter. Dengan menerapkan kode Hamming pada algoritma McEliece dan Niederreiter dapat meningkatkan keamanan pertukaran informasi, serta menghadapi potensi ancaman dari komputer kuantum.