ABSTRAK
Ervan Gusya Ramatha. K4420032. Pembimbing I: Prof. Dr. Akhmad Arif Musadad, M.Pd. Pembimbing II: Isawati, S.Pd., M.A. EKSISTENSI PERTUNJUKAN WAYANG ORANG SRIWEDARI SEBAGAI WISATA BUDAYA KOTA SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, September 2024. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis usaha yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan Wayang Orang Sriwedari sebagai wisata budaya kota Surakarta, (2) menganalisis pengaruh usaha yang dilakukan pengelola Wayang Orang Sriwedari terhadap jumlah kunjungan wisatawan., (3) menganalisis eksistensi Wayang Orang Sriwedari sebagai wisata budaya kota Surakarta jika dibandingkan dengan Kethoprak Sriwedari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, usaha pengelola dalam mengembangkan Wayang Orang Sriwedari sebagai wisata budaya dengan cara pembenahan sistem pertunjukan dengan memberikan inovasi pertunjukan terhadap jalannya cerita, perawatan sarana prasarana, memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para seniman, menyelenggarakan Wayang Orang Pelataran, melakukan regenerasi pemain, menyelenggarakan Festival Wayang Orang Bocah, melakukan kerjasama dengan sekolah dan hotel di Surakarta, pemasaran melalui sosial media. Kedua, pengelola dalam mengembangkan pertunjukan Wayang Orang Sriwedari berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dua kali lipat setelah memasuki tahun 2022 hingga 2023. Ketiga, pengelolaan pertunjukan Kethoprak Sriwedari tidak sebaik pengelolaan Wayang Orang Sriwedari mulai dari 1) tidak adanya gedung khusus untuk pertunjukan Kethoprak, 2) penggajian pemain yang berbeda jika dibandingkan dengan seniman Wayang Orang Sriwedari, 3) tidak adanya pengangkatan ASN bagi seniman Kethoprak, 4) pengelola tidak memberikan fasilitas busana, make up dan aksesoris. 5) perbedaan kualitas pertunjukan seperti tidak adanya penggunaan LCD, lighting, efek smoke pada pertunjukan yang mempengaruhi kualitas pertunjukan sehingga mengakibatkan pada jumlah kunjungan wisatawan.