Abstrak


Hubungan Durasi Pemakaian Earphone dengan Kejadian Serumen Obturans


Oleh :
Kanina Listyowati - G0021104 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Serumen obturans merupakan keluhan telinga yang sering terjadi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 18,8%. Penggunaan earphone berlebihan merupakan salah satu faktor risiko serumen obturans. Penggunaan earphone, terutama jenis in-ear, dapat menyebabkan penumpukan serumen dengan mendorong serumen lebih dalam ke saluran telinga dan meningkatkan suhu serta kelembaban. Saat ini, penggunaan earphone di kalangan mahasiswa meningkat, terutama karena kebutuhan hiburan dan pembelajaran daring. Mahasiswa sering menggunakan earphone dengan durasi yang lama sehingga dapat meningkatkan risiko serumen obturans.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan antara durasi penggunaan earphone dengan kejadian serumen obturans. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan randomisasi, dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner serta pemeriksaan otoskop. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengukur hubungan antara kedua variabel.

Hasil: Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Juli hingga September 2024. Subjek penelitian adalah mahasiswa kedokteran angkatan 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan jumlah sampel sebesar 71. Terdapat 20 sampel yang memiliki serumen obturans dan 51 sampel yang tidak memiliki serumen obturans. Hasil uji chi-square menunjukkan durasi penggunaan earphone berhubungan signifikan hubungan sedang dengan kejadian serumen obturans (p = 0,002; C = 0,346).

Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara durasi penggunaan earphone dan kejadian serumen obturans pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 2021, dengan kekuatan hubungan sedang.

Kata Kunci: serumen obturans, earphone, durasi penggunaan earphone