0), menurunkan indeks massa tubuh (p=0,58) dan kadar hs CRP (p=0,5) meskipun tidak bermakna secara statistik tetapi tidak menurunkan kadar e-selectin serum. Simpulan: Suplementasi kopi hijau dan kopi tanpa kafein selama 12 minggu berpotensi memperbaiki kegemukan dan obesitas pada remaja. Turunnya kadar HbA1c, IL-17 dan TGF β1 menunjukkan perbaikan peradangan kronis pada obesitas. Kadar hs CRP dan IMT juga membaik meskipun tidak bermakna secara statistik. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan perbaikan dosis, lama pemberian dan evaluasinya serta pemantauan pelaksanaan perlakuan." />
PENGARUH PEMBERIAN KOPI HIJAU KOMBINASI DECAF TERHADAP KEGEMUKAN DAN OBESITAS PADA REMAJA
(Kajian Antropometri, Metabolik dan Biomolekuler : IMT, HbA1c, hs-CRP, e-Selectin, IL-17, TGF β1)
M Bambang Edi Susyanto, Harsono Salimo, Bambang Purwanto, Eti Poncorini Pamungkasari, Soetrisno
ABSTRAK
Latar Belakang: Obesitas remaja merupakan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskuler. Kopi hijau mulai diteliti sebagai bahan pangan untuk memperbaiki obesitas, tetapi penelitian umumnya dilakukan pada subyek dewasa.
Tujuan: membuktikan dan menganalisis pengaruh pemberian kombinasi kopi hijau dengan kopi tanpa kafein (decaffeinated) terhadap indeks massa tubuh (IMT), kadar HbA1c, hs-CRP, e-Selectin, IL-17 dan TGF β1 pada remaja.
Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan pretestt dan posttest control group design. Partisipan berusia 13-18 tahun dan diacak menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan minum kopi kombinasi kopi hijau dengan kopi decaf selama 12 minggu dua kali sehari masing-masing 2,5 gram. Kedua kelompok mendapat edukasi gizi dan obesitas. Pengukuran IMT, kadar HbA1c, hs-CRP, e-Selectin, IL-17 dan TGF-β1 serum dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Uji beda dilakukan untuk mengetahui perbedaan IMT dan parameter laboratorium sebelum dan sesudah perlakuan.
Hasil: Penelitian melibatkan 27 orang kelompok perlakuan dan 18 lainnya kelompok kontrol. Pemberian kopi hijau kombinasi dengan kopi decaf terbukti menurunkan kadar HbA1c (p=0,024), kadar IL-17 serum (p=0,01) dan kadar TGF β1 (p < 0>0), menurunkan indeks massa tubuh (p=0,58) dan kadar hs CRP (p=0,5) meskipun tidak bermakna secara statistik tetapi tidak menurunkan kadar e-selectin serum.
Simpulan: Suplementasi kopi hijau dan kopi tanpa kafein selama 12 minggu berpotensi memperbaiki kegemukan dan obesitas pada remaja. Turunnya kadar HbA1c, IL-17 dan TGF β1 menunjukkan perbaikan peradangan kronis pada obesitas. Kadar hs CRP dan IMT juga membaik meskipun tidak bermakna secara statistik. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan perbaikan dosis, lama pemberian dan evaluasinya serta pemantauan pelaksanaan perlakuan.