;

Abstrak


Pengembangan Media Berbasis Gamifikasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Peserta Didik SMA Warga Surakarta


Oleh :
Wening Primaestri - S812202010 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menemukan seberapa penting kemandirian belajar matematika untuk peserta didik SMA Warga saat ini; 2) menghasilkan game edukasi berbasis gamifikasi untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika peserta didik SMA Warga; 3) menemukan apakah kemandirian belajar matematika peserta didik SMA Warga efektif ditingkatkan melalui game edukasi.

Penelitian dan pengembangan media berbasis gamifikasi ini menggunakan prosedur Allesi dan Trollip yang terdiri dari tiga tahap: 1) planning, yang meliputi mencari lokasi dan subjek yang tepat, melakukan wawancara dan mendapatkan data, sehingga dapat ditemukan potensi masalah utama yang harus dipecahkan; 2) design, yang meliputi analisis konsep dan tugas serta membuat prototipe; dan yang terakhir 3) development, yang meliputi pembuatan media, melakukan validasi, revisi, dan penerapan. Analisis data yang dilakukan adalah uji non parametrik chi-square, perhitungan skala Likter, dan uji non parametrik wilcoxon signed ranks test.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Warga saat ini dalam konteks belajar mandiri ditemukan bahwa tingkat kemandirian belajar siswa berada dalam kategori sedang hingga; namun, dalam penerapan dalam pembelajaran matematika selama observasi, hanya 17,86?ri siswa yang mengerjakan tugas secara penuh. Sehingga, ini menjadi pertentangan; 2) media belajar mandiri dikembangkan dengan metode Alessi & Trollip telah mencapai kategori layak. Dengan dasar gamifikasi, media dikembangkan agar pengguna tidak merasa seperti sedang belajar, namun sedang bermain game. Untuk peningkatan kemandirian belajar, siswa disajikan soal-soal yang dapat di-update tiap hari sehingga mereka memiliki soal untuk dikerjakan sebagai bentuk pembiasaan; dan 3) media belajar mandiri dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar. Setelah intervensi, secara total, terdapat 77,2% siswa yang mengalami peningkatan dalam kemandirian belajar, sedangkan yang tidak mengalami peningkatan adalah 22,8%.