Abstrak


Studi Potensi Mikroorganisme Lokal, Ekoenzim, dan Biofilm Biofertilizer dalam Dekomposisi Sampah Organik Magetan


Oleh :
Anida Rizky Aulia Khasanah - H0220007 - Fak. Pertanian

Magetan merupakan sebuah kabupaten yang menghasilkan biomassa sampah organik harian yang melimpah. Keberadaan bank sampah yang diharapkan mampu mengelola sampah sebelum masuk ke TPA belum berjalan maksimal. Belum optimalnya mekanisme pengurangan sampah oleh Pemerintah Kota Magetan menyebabkan semakin berat beban yang diterima oleh TPA. Timbunan sampah di Kota Magetan terbanyak berasal dari rumah tangga/ permukiman (70,96 m3 / hari atau 66,15%) dan pasar (18,21 m3 / hari atau 16,97%). Teknologi pengomposan menjadi solusi alternatif sebagai pengurangan penggunaan pupuk kimia serta dapat mengatasi permasalahan sampah organik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi dekomposisi sampah pasar, sampah rumah tangga, dan sampah kota, menganalisis potensi MOL, ekoenzim, dan biofilm biofertilizer dalam dekomposisi sampah organik, serta membandingkan kualitas kompos yang dihasilkan dengan standar kompos menurut Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) No 261/KTPS/SR.310/M/4/2019. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2023 hingga Januari 2024. Kegiatan penelitian ini meliputi pengambilan sampel yang dilakukan di TPS Sukowinangun, Kawedanan, dan Tambakrejo Kabupaten Magetan. Pengomposan dilakukan di Rumah Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan percobaan faktorial menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu jenis sampah (S) terdiri dari S1 = sampah pasar, S2 = sampah rumah tangga, S3 = sampah kota, dan jenis biostarter (B) terdiri dari B1= MOL sampah pasar, B2 = MOL sampah rumah tangga, B3 = MOL sampah kota, B4 = EM4, B5 = ekoenzim, B6 = biofilm biofertilizer. Berdasarkan dua faktor tersebut, maka diperoleh 18 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 54 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan sampah pasar, sampah rumah tangga, dan sampah kota potensial dijadikan bahan pembuatan kompos, berdasarkan rasio C/N bahan yang paling cepat terdekomposisi yaitu sampah pasar, diikuti sampah rumah tangga, dan terakhir sampah kota. MOL, ekoenzim, dan biofilm biofertilizer potensial digunakan untuk pengomposan sampah organik. Kompos yang memenuhi standar Kepmentan No 261/KTPS/SR.310/M/4/2019 adalah kompos dengan hasil kombinasi perlakuan sampah pasar + MOL sampah kota, sampah rumah tangga + MOL sampah pasar, sampah rumah tangga + MOL sampah rumah tangga, sampah rumah tangga + MOL sampah kota, sampah rumah tangga + EM4, sampah rumah tangga + ekoenzim, sampah rumah tangga + biofilm biofertilizer, sampah kota + MOL sampah pasar, sampah kota + MOL sampah rumah tangga, sampah kota + MOL sampah kota, sampah kota + EM4, sampah kota + ekoenzim, dan sampah kota + biofilm biofertilizer.