;
Latar belakang: Infeksi laten tuberkulosis
(ILTB) merupakan hal penting sebagai kunci pemberantasan penyakit tuberkulosis.
Infeksi laten tuberkulosis menjadi aktif bila respons imun menurun akibat
penyakit seperti infeksi human immunodeficiency virus (HIV), diabetes melitus (DM),
kanker, maupun gagal ginjal kronik. Infeksi laten tuberkulosis dapat dideteksi
dengan Tuberculin Skin Test (TST) dan pemeriksaan Interferon-Gamma
Release Assays (IGRAs) tetapi belum dapat dijadikan gold standart.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kesesuaian pemeriksaan TST, Interferon-Gamma (IFN-γ),
Interleukin (IL)-2, IL-12 dan IL-17 dalam mendeteksi ILTB pada DM tipe 2.
Metode: Rancangan penelitian
cross sectional yang dilakukan pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr.
Moewardi dan RS UNS Surakarta pada bulan Februari 2024 hingga jumlah subjek
terpenuhi. Subjek penelitian dilakukan TST dengan menyuntikkan intradermal purified protein derivative (PPD) RT 23 2TU (Biofarma, Bandung) untuk
diagnosis ILTB. Analisis kadar IFN-ɤ, IL-2, IL-12, dan IL-17 dilakukan dengan
menggunakan teknik enzyme-linked immunosorbent assay.
Hasil: Analisis hubungan antara karakteristik subjek dan TST tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p > 0.05). Uji koefisien cohen’s kappa memperlihatkan tidak terdapat tingkat kesesuaian yang signifikan pada pemeriksaan antara TST dan IFN-γ dengan IL-2, IL-12, serta IL-17 (Kappa 0.000-0.199; p>0.05). Tingkat kesesuaian yang cukup dan signifikan didapat pada pemeriksaan antara IL-2 dengan IL-12 dan IL-17, serta IL-12 dengan IL-17 (Kappa 0.21-0.40; p<0>
Simpulan: Tingkat kesesuaian
kappa IL-2, IL-12 dan IL-17 cukup baik digunakan untuk skrining dalam
mendeteksi ILTB pada DM tipe 2.