Friction stir welding (FSW) merupakan salah satu metode pengelasan yang memanfaatkan gesekan antara tool yang berputar dengan material sehingga menghasilkan panas. FSW awalnya digunakan untuk penyambungan aluminum. Beberapa tahun setelah penyambungan aluminum, FSW mulai digunakan untuk penyambungan material, seperti polimer. Tetapi, hanya termoplastik yang dapat disambung menggunakan FSW, seperti contohnya, poliamida. Poliamida merupakan polimer yang digunakan industri manufaktur karena karakteristik seperti durabilitas yang baik, ketangguhan, dan resistansi terhadap reaksi kimia. Walaupun memiliki karakteristik yang baik, penyambungan material poliamida menjadi salah satu tantangan akibat rendahnya nilai efisiensi sambungan pengelasan. Nilai efisiensi sambungan poliamida hanya mencapai 35-40?ri material asli. Rendahnya nilai efisiensi disebabkan kurangnya suhu yang dihasilkan saat pengelasan. Dengan demikian, penambahan pemanasan diperlukan untuk meraih sambungan yang kuat dan nilai efisiensi yang tinggi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan temperatur pemanasan terhadap kekuatan tarik dan morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Variasi suhu yang digunakan yaitu 0oC, 50oC, 65oC, dan 80oC. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan, kekuatan tarik juga meningkat. Nilai kekuatan tarik tertinggi diraih pada suhu 80oC dengan nilai 16.00 MPa dengan persentase 33.33% lebih tinggi dari 0oC dengan nilai 12.00 MPa.