Penelitian
ini menilai kesiapan Industri 4.0 dalam sektor Industri kecil dan menengah
(IKM), yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia namun menghadapi
tantangan besar dalam beradaptasi dengan teknologi. Penelitian ini berfokus
pada IKM Klaster Furnitur di Kecamatan Juwiring, Klaten, di mana penggunaan
teknologi digital dan otomatisasi masih terbatas. Masalah utama yang diangkat
adalah rendahnya kesiapan klaster furnitur ini untuk bertransformasi menuju
Industri 4.0, khususnya pada lima pilar utama: manajemen dan organisasi, orang
dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik. Solusi yang
diusulkan bertujuan untuk mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang dapat
meningkatkan kesiapan IKM dalam adopsi Industri 4.0. Penelitian ini bermaksud
memberikan usulan perbaikan dalam strategi bisnis, pengembangan sumber daya
manusia (SDM), dan kemitraan, dan fasilitas teknologi guna memperkuat daya
saing. Metode yang digunakan meliputi Indonesia Industry 4.0 Readiness
Index (INDI 4.0) untuk menilai kesiapan dan actioin priority matrix
untuk merumuskan prioritas perbaikan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa
rata-rata tingkat kesiapan pada lima pilar tersebut berada di level 0,
menandakan belum ada kesiapan pada IKM untuk menuju ke industri 4.0. Perbaikan
yang direkomendasikan memprioritaskan peningkatan strategi bisnis dan kemitraan
sebagai fokus utama, sedangkan Kompetensi SDM serta fasilitas teknologi/mesin
ditekankan untuk mendukung transformasi digital yang berkelanjutan.