Pendahuluan:
Susunan hemoglobin yang tidak sempurna pada talasemia mayor menyebabkan
destruksi hemoglobin yang lebih cepat daripada orang normal sehingga tubuh akan
berada pada kondisi anemia kronis. Kondisi anemia yang terjadi menyebabkan
penurunan kemampuan fisik dan konsentrasi dalam beraktivitas, termasuk saat
belajar di sekolah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab tergangunggunya
prestasi sekolah pada anak dengan talasemia mayor.
Metode: Penelitian
ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan model cross sectional di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil dengan
teknik purposive sampling dengan
besar sampel sebanyak 40 responden. Kadar hemoglobin pra-transfusi diperoleh
melalui rata-rata kadar hemoglobin pra-transfusi sejak Juli-Agustus 2023.
Prestasi sekolah diperoleh melalui rata-rata nilai rapor matematika, pendidikan
agama, dan Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024. Analisis
statistik menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Analisis
dengan uji Chi-square menunjukkan
hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin pra-transfusi dengan prestasi
sekolah pada anak dengan talasemia mayor (p = 0,043). Dari hasil analisis
hubungan usia, jenis kelamin, frekuensi transfusi darah selama 6 bulan, lama
terdiagnosis talasemia, kondisi ekonomi orang tua, nutrisi protein, dan nutrisi
zat besi dengan prestasi sekolah pada anak dengan talasemia mayor diperoleh
hasil hubungan tidak signifikan (p > 0,05).
Simpulan: Terdapat
hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin pra-transfusi dengan prestasi
sekolah pada anak dengan talasemia mayor di Rumah Sakit Dr. Moewardi. Maka,
semakin tinggi kadar hemoglobin pra-transfusi maka semakin baik prestasi
sekolah pada anak dengan talasemia mayor.