Abstrak


Evaluasi Implementasi Kegiatan Sekolah/Madrasah Aman Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta


Oleh :
Mutiara Kharisawati - D0120050 - Fak. ISIP

Dalam menghadapi tantangan beragamnya bencana yang muncul dan jumlah kejadian bencana yang terus meningkat dari tahun 2021-2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan melalui berbagai program yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebencanaan. Kegiatan Sekolah/Madrasah Aman Bencana, yang dilaksanakan sejak 2017, menjadi salah satu program unggulan BPBD DKI Jakarta Penelitian ini mengevaluasi implementasi kegiatan tersebut dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, menggunakan konsep kepatuhan dan what’s happening. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan ditentukan dengan purposive sampling. Adapun pihak yang diwawancara adalah pihak dari Bidang 1 Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta dan pihak sekolah. Validitas data dilakukan dengan triangulasi metode dan sumber data. Analisis data menggunakan modal Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam konsep kepatuhan kebijakan, perilaku implementor sekolah sudah menjalankan kebijakan mengikuti aturan dan langkah yang sudah ditetapkan. Pemahaman implementor yaitu sekolah sudah cukup paham dan mengerti isi dan instruksi yang ada dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Dalam konsep what’s happening dalam dimensi banyaknya aktor yang terlibat, terdapat BPBD DKI Jakarta, sekolah (guru, siswa, kepala sekolah), Disgulkarmat, dan PMI. Dalam dimensi kejelasan tujuan, terdapat Pergub DKI Jakarta Nomor 187 Tahun 2016 yang mengatur pelaksanaan kegiatan dan tujuan yang akan dicapai.  Dalam dimensi kompleksitas program pemerintah, pemilihan lokasi dan ketersediaan alat menjadi hal kompleks yang perlu diperhatikan. Dalam dimensi partisipasi dalam semua unit pemerintahan terdapat BPBD DKI Jakarta, Dinas Pendidikan, Dinas Agama, Disgulkarmat, hingga PMI yang saling bekerja sama dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Dalam dimensi faktor yang tidak terkendali, terdapat hambatan terbatasnya sumber daya manusia dari BPBD DKI Jakarta dan sekolah kesulitan mengatur waktu untuk melaksanakan simulasi.