Penelitian ini menguji faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya pembelian impulsif, seperti ketersediaan uang, kesejahteraan ekonomi, pengaruh keluarga, ketersediaan waktu, promosi penjualan, lingkungan toko, keramahan karyawan, dan musik toko. Niat untuk membeli secara impulsif diuji sebagai variabel mediasi, dengan perilaku pembelian impulsif sebagai variabel dependen, dengan dorongan untuk membeli impulsif sebagai mediator. Sampel penelitian terdiri dari 317 konsumen di Kota Surakarta. Data dikumpulkan secara online melalui Google Form dan diolah menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM) melalui SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan uang, kesejahteraan ekonomi, dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap dorongan untuk membeli impulsif, yang selanjutnya mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Namun, pengaruh keluarga, ketersediaan waktu, lingkungan toko, keramahan karyawan, dan musik toko tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dorongan untuk membeli impulsif. Pengujian mediasi menunjukkan adanya mediasi parsial dari ketersediaan uang, kesejahteraan ekonomi, dan promosi penjualan terhadap perilaku pembelian impulsif. Model Goodness of Fit yang digunakan menunjukkan kecocokan yang cukup baik. Penelitian ini juga membahas implikasi secara praktis dan teoritis.