Abstrak


PEMETAAN SEBARAN KEBISINGAN SEBAGAI DASAR PERBAIKAN PROSES BELAJAR. STUDI KASUS: SMPN 16 SURAKARTA


Oleh :
Bagus Susila - I0320016 - Fak. Teknik

Kebisingan di lingkungan sekolah, terutama yang berdekatan dengan jalan raya, dapat mengganggu proses belajar mengajar dan berdampak negatif pada prestasi akademik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran kebisingan di SMPN 16 Surakarta yang terletak di kawasan padat lalu lintas, guna mengidentifikasi sumber kebisingan utama dan memberikan rekomendasi pengendalian kebisingan. Pengukuran kebisingan dilakukan pada 25 titik di sekitar sekolah, dengan waktu pengukuran pada pagi dan siang hari menggunakan perangkat Environment Meter. Data hasil pengukuran diolah menggunakan software ArcGIS untuk menghasilkan peta sebaran kebisingan, dan survei subjektif dilakukan untuk memahami dampak kebisingan terhadap siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar area sekolah memiliki tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas 55 dBA yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, dengan nilai kebisingan tertinggi mencapai 74,8 dBA. Usulan pengendalian kebisingan mencakup peningkatan struktur penghalang suara serta penambahan vegetasi sebagai noise barrier alami di sekitar pagar sekolah. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pihak sekolah dalam mengambil langkah perbaikan yang lebih efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman.