Latar Belakang: Keberfungsian organ dalam pada tubuh manusia memiliki peran yang sangat besar untuk menjalankan proses biologis kehidupan. Penurunan fungsi organ bisa menyebabkan berbagai macam jenis penyakit bahkan kematian. Penyebab kematian terutama yang terjadi akibat kerusakan organ ini dapat ditelaah oleh forensik melalui autopsi. Pada autopsi dapat diidentifikasi bentuk, struktur, dan perubahan patologis organ. Penelitian ini memberikan gambaran kerusakan organ yang menyebabkan kematian.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional
deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling meliputi seluruh kasus kematian akibat kerusakan organ yang di autopsi
pada Instalasi Forensik RSUD dr. Moewardi dalam rentang tahun 2018-2023.
Hasil: Terdapat 34 kasus yang sesuai dengan kriteria penelitian. Organ
yang dapat mengakibatkan kematian apabila terjadi kerusakan yakni otak,
jantung, paru, hati, ginjal, lambung, dan usus. Jumlah kasus terbanyak
ditemukan pada otak dengan jumlah 23 kasus, urutan kedua yaitu jantung sebanyak
6 kasus, urutan ketiga yakni usus sejumlah 2 kasus, dilanjutkan dengan
masing-masing 1 kasus pada organ paru, hati, ginjal, dan lambung. Keruskan pada
organ tersebut dapat disebabkan karena trauma tajam, trauma tumpul, perdarahan,
pelebaran pembuluh darah, dan peradangan.
Simpulan: Berdasarkan hasil autopsi di IKF & ML RSDM tahun
2018-2023 pada kasus kematian akibat kerusakan organ, otak merupakan organ
dengan kasus terbanyak. Dengan penyebab kerusakan paling utama disebabkan
karena trauma tumpul.