Penelitian ini membahas tentang representasi kejiwaan pengarang dalam Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016) karya Asma Nadia menggunakan teori psikologi sastra Sigmund Freud. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimana psikobiografi dari Asma Nadia?; (2) bagaimana kondensasi, pengalihan, dan simbolisasi dalam Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016)?; dan (3) bagaimana representasi kejiwaan pengarang yang tercermin dalam Novel Jilbab: Traveler Love Sparks in Korea (2016)?
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan psikobiografi Asma Nadia; (2) mendeskripsikan wujud-wujud kondensasi, pengalihan, dan simbolisasi dalam Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016); dan (3) mendeskripsikan dan menyimpulkan representasi ketidaksadaran pengarang dalam Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk deskripsi interpretasi data. Objek material dalam penelitian ini adalah Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016) karya Asma Nadia, sedangkan objek formal dalam penelitian ini adalah berupa kejiwaan dan ketidaksadaran Asma Nadia sebagai pengarang yang terepresentasi melalui bahasa dalam Novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea (2016). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan mencatat informasi penting yang terdapat di dalam sumber data. Data yang terkumpul kemudian diklasifikasi dan dianalisis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud.
Adapun hasil dalam penelitian ini adalah kegigihan, jiwa pantang menyerah, dan kecenderungan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dari belenggu patriarki sesuai dengan ajaran Islam sebagai representasi kejiwaan Asma Nadia. Hal tersebut terungkap melalui psikobiografi Asma Nadia dan unsur kebahasaan dalam bentuk kondensasi, pengalihan, dan simbolisasi. Asma Nadia adalah seorang muslimah tangguh yang telah melewati berbagai pengalaman pahit untuk menggapai mimpi sebagai penulis sukses hingga mampu menerbangkannya ke berbagai negara di dunia. Adapun unsur kebahasaan yang ditemukan adalah kondensasi berupa metafora kekuatan, pengalihan berupa metonimi ideal, dan simbolisasi berupa metafora cinta.