;
HUBUNGAN LOKASI INFARK HEMISFER CEREBRAL DENGAN
GANGGUAN KECEMASAN PADA PASIEN STROKE
ISKEMIK AKUT DI RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
Latar Belakang: Gangguan kecemasan adalah komplikasi neuropsikiatri yang sering terjadi pada pasien stroke iskemik, yang dapat menghambat proses rehabilitasi dan menurunkan kualitas hidup. Bukti klinis menunjukkan bahwa hemisfer cerebral berperan dalam pengaturan emosi, dengan hemisfer kanan lebih berkaitan dengan emosi negatif seperti gangguan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lokasi infark hemisfer cerebral terhadap gangguan kecemasan
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada pasien stroke iskemik akut pada Juli –Oktober 2024 di RSUD Dr. Moewardi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lesi infark hemisfer cerebral dan variabel terikat adalah derajat gangguan kecemasan. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Mann whitney dan uji Chi square. Analisis multivariat dilakukan dengan regresi ordinal. Analisisstatistik menggunakan software SPSS 26.
Hasil: Penelitian melibatkan 57 pasien dimana proporsi wanita (50%) dan pria (48,3%). Rerata usia pasien adalah 58,2 ± 9,1 tahun. Pasien dengan infark hemisfer kanan (55.2%) lebih banyak dibanding hemisfer kiri. Pasien yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 23 pasien (39,7%), sedang 13 pasien (22,4%) dan yang berat sebanyak 8 pasien (13,8%). Berdasarkan uji korelasi, didapatkan hubungan spesifik antara lesi infark hemisfer dengan gangguan kecemasan (p value<0> dan didapatkan lesi infark hemisfer kanan menyebabkan derajat gangguan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan infark hemisfer kiri (p value<0>.
Simpulan: Terdapat hubungan positif dan signifikan secara statistik antara letak lesi infark hemisfer dengan gangguan kecemasan pada pasien stroke iskemik akut, dimana lesi infark hemisfer kanan menyebabkan gangguan kecemasan yang lebih berat.