Abstrak


Tes Lempengan Tanah Liat Dusun Beuti Ciamis Dengan Grog Bayat Sebagai Alternatif Bahan Baku Pembuatan Gerabah


Oleh :
Syahla Hanif Mufidah - C0620051 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Tulisan ini mengkaji dan meneliti tanah liat dengan tes lempengan sesuai dengan ilmu keramik. Tanah liat merupakan bahan baku dalam pembuatan gerabah yang memiliki karakteristik berbeda-beda di setiap daerah. Penelitian ini untuk mengembangkan potensi tanah liat di Dusun Beuti Kabupaten Ciamis. Bertujuan menarik minat masyarakat agar tertarik untuk memanfaatkan tanah liat di daerah mereka. Dengan menambah grog dari Limbah Gerabah Bayat sebagai campuran tanah liat Dusun Beuti. Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah gerabah dengan cara memanfaatkan kembali sebagai campuran dalam tanah liat Dusun Beuti. Penelitian ini menggunakan bentuk pendekatan action research atau bisa disebut dengan penelitian tindakan. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap dan dikerjakan secara berurutan dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara khusus membahas proses pengolahan tanah dari Dusun Beuti yang kemudian akan dicampurkan dengan grog dari Bayat. Tanah liat Dusun Beuti merupakan tanah liat jenis earthenware dan bersifat plastis. Tanah liat berwarna coklat muda dan bertekstur kasar. Proses pengolahan dilakukan dengan uji lempengan menggunakan perhitungan segitiga triaksial sebanyak 36 formula. Tes lempengan mampu dibakar biskuit hingga suhu 900oC. Tanah liat yang berasal dari Dusun Beuti tidak mampu dijadikan bahan baku keramik apabila tanpa campuran material lain. Kemudian diuji dengan menambah grog dan kaolin. Lempengan kemudian diuji dengan pembakaran biskuit 900oC dan pembakaran kedua bergelasir dengan suhu 1100 derajat. Dengan hasil kesimpulan terdapat 3 alternatif formula yang dapat dijadikan gerabah, yaitu lempengan nomor 26, 29, dan 31.