;

Abstrak


Platele Lymphocyte Ratio (PLR), Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR), dan Gangguan Fungsi Diastolik sebagai Prediktor MortalitasSepsis Neonatorum Bayi Prematur


Oleh :
Safitri Tia Tampy - S592102005 - Fak. Kedokteran

Latar belakang.
Sepsis neonatorum merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami sepsis neonatorum dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Platelet Lymphocyte Ratio (PLR), Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR), dan gangguan fungsi diastolik sebagai prediktor mortalitas sepsis neonatorum pada bayi prematur.
Tujuan.
Penelitian kohort prospektif ini melibatkan 42 bayi prematur dengan sepsis neonatorum yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi. Data PLR, NLR, dan fungsi diastolik (melalui ekokardiografi) dikumpulkan pada awal diagnosis dan 72 jam kemudian. Mortalitas selama perawatan dicatat sebagai variabel terikat. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk menilai hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Metode.
Penelitian kohort prospektif ini melibatkan 42 bayi prematur dengan sepsis neonatorum yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi. Data PLR, NLR, dan fungsi diastolik (melalui ekokardiografi) dikumpulkan pada awal diagnosis dan 72 jam kemudian. Mortalitas selama perawatan dicatat sebagai variabel terikat. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk menilai hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Hasil.
Mortalitas sepsis neonatorum pada bayi prematur dalam penelitian ini adalah 57,1%. Berat badan lahir rendah berhubungan signifikan dengan mortalitas (p=0,005). NLR yang meningkat (OR=3,64; p=0,049) dan gangguan fungsi diastolik (OR=25,0; p<0 OR=24,87; p=0,013) OR=23,17; p=0,019)>Kesimpulan.
Gangguan fungsi diastolik dan peningkatan detak jantung merupakan prediktor kuat mortalitas sepsis neonatorum pada bayi prematur. Pemantauan ketat fungsi kardiovaskular, termasuk penilaian fungsi diastolik, sangat penting dalam penanganan sepsis neonatorum pada populasi ini.