Vertisols secara umum terkendala secara fisik dan kimia tanah. Kadar C-organik Vertisols tergolong rendah, sedangkan C-organik di dalam tanah harus selalu dipertahankan minimal 2% karena menjadi penentu kualitas tanah. Melon yang juga memerlukan media tanam yang sesuai dan kaya akan nutrisi. Produksi buah melon di Indonesia terus menurun dari 2020-2023 (BPS, 2024). Upaya peningkatan produksi melon dapat dilakukan melalui pemupukan. Pemberian kombinasi biofilm biofertilizer, pupuk kandang sapi, dan pupuk NPK dapat meningkatkan kadar C-organik tanah dan produksi melon. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek pemberian formula biofilm biofertilizer, pupuk kandang sapi, pupuk NPK, serta interaksinya terhadap C-organik tanah, pertumbuhan, dan hasil melon (Cucumis melo L.) di tanah Vertisol, serta memperoleh kombinasi terbaiknya. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap Faktorial dengan 3 blok masing-masing dengan 27 kombinasi perlakuan dan 3 faktor yang dikaji. Faktor pertama, formula biofilm biofertilizer (tanpa formula, formula 1, formula 2). Faktor kedua, dosis pupuk kandang sapi (0, 40, dan 80 ton ha-1). Faktor ketiga, dosis pupuk NPK (0; 0,8; dan 1,6 ton ha-1). Variabel pengamatan meliputi C-organik, KTK, N-total, pH H2O, tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan segar, berat segar buah, lingkar buah, dan tingkat kemanisan buah. Analisis data menggunakan Anova (Analysis of variance) dan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada aras kepercayaan 95% serta uji korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian formula biofilm biofertilizer, pupuk kandang sapi, dan pupuk NPK mampu meningkatkan C-organik tanah, pertumbuhan, dan hasil melon (Cucumis melo L.) di tanah Vertisol. Interaksi formula biofilm biofertilizer dengan pupuk kandang sapi mampu meningkatkan C-organik tanah dan jumlah daun masing-masing hingga 47?n 22%. Interaksi pupuk kandang sapi dengan pupuk NPK mampu meningkatkan tinggi tanaman, berat segar buah, dan tingkat kemanisan buah masing-masing 27%, 73%, dan 53%. Kombinasi perlakuan terbaik dalam meningkatkan C-organik tanah serta pertumbuhan dan hasil melon secara berturut-turut adalah F0B2 dan B1P1. Perlakuan F0B2 menghasilkan C-organik paling tinggi yang juga berkorelasi dengan hasil jumlah daun dan berat brangkasan segar. Perlakuan B1P1 menghasilkan berat, lingkar, dan kemanisan buah yang tinggi. Perlakuan tersebut juga disarankan untuk petani karena lebih efektif, efisien, dan menguntungkan dari segi ekonomi.