Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Perbedaan pengaruh latihan plyometric dan gender terhadap peningkatan power otot tungkai, 2) Perbedaan pengaruh antara gender laki-laki dan perempuan terhadap peningkatan power otot tungkai, 3) Interaksi antara latihan pltometric dan gender terhadap peningkatan power otot tungkai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bola voli SMP N 3 Karanganyar yang berjumlah 43 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 siswa yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel: variabel independent yakni metode latihan (latihan squat jump dan double leg bound), variabel atributif yakni laki-laki dan perempuan serta variabel dependent yakni power otot tungkai. Seluruh data yang diperlukakn dalam penelitian ini diperoleh melalui tes power otot tungki dengan vertical jump test. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varian (ANAVA) dua jalur.
Hasil dalam penelitian menghasilkan tes power otot tungkai yang dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil rata-rata tes power otot tungkai siswa laki-laki dengan latihan plyometric squat jump adalah 5,6, kelompok siswa perempuan dengan latihan plyometric squat jump adalah 15,3, kelompok siswa laki-laki dengan latihan plyometric double leg bound adalah 5,3, kelompok siswa perempuan dengan latihan plyometric double leg bound adalah 16.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan plyometric squat jump dan double leg bound terhadap peningkatan power otot tungkai, 2) Ada perbedaan pengaruh antara gender laki-laki dan perempuan terhadap peningkatan power otot tungkai, 3) Ada interaksi antara latihan plyometric dan gender terhadap peningkatan power otot tungkai.
