ABSTRAK
Danan Bima Prayoga, K4417022, GERAKAN PROTES PETANI KLATEN TAHUN 1960-1965, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2023.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang: (1) latar belakang terjadinya gerakan protes petani yang terjadi di Klaten tahun 1960-1965; (2) proses berjalannya dan bentuk gerakan aksi sepihak petani di Klaten tahun 1960-1965; (3) peran PKI dan BTI dalam melaksanakan gerakan protes petani di Klaten tahun 1960-1965.
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang meliputi tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan berupa arsip Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960, surat kabar dan buku yang terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan teknik studi dokumen. Kritik internal dilakukan dengan cara membandingkan isi dari satu sumber data dengan sumber lainnya, sehingga data yang diperoleh menghasilkan fakta sejarah dan dapat dipercaya kebenarannya. Kritik eksternal digunakan untuk mengetahui keaslian sumber secara fisik dengan cara melihat tahun pembuatan, asal sumber, dan bentuk sumber. Penafsiran data menggunakan pendekatan sosiologis dan politik. Tahap interpretasi dilakukan dengan menafsirkan dan menyatukan data secara kronologis. Historiografi adalah penulisan peristiwa sejarah berdasarkan data yang sudah diolah dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan: (1) latar belakang gerakan protes petani di Klaten periode 1960-1965 ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960. Kebijakan Landreform dalam pelaksanaan pembagian tanah yang dianggap tidak sesuai aturan memicu adanya konflik agraria. Fakta ini menimbulkan perselisihan antara petani kecil dan tuan tanah. (2) proses berjalannya gerakan protes petani di Klaten diawali dengan pelaksanaan Landreform yang dianggap melenceng. Para tuan tanah yang tidak mau membagi tanah sesuai peraturan menimbulkan adanya konflik. Kesenjangan sosial masyarakat pedesaan antara tuan tanah dan petani kecil merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik agraria. Para petani kecil mengambil tindakan gerakan protes untuk segera mewujudkan Landreform. Konflik agraria yang terjadi digunakan oleh PKI dan BTI untuk memobilisai massa dalam melancarkan aksi sepihak. (3) PKI dan BTI ikut andil dalam gerakan protes petani di Klaten. PKI dan BTI tidak puas dengan pelaksanaan Landreform dan mengatur aksi sepihak untuk pelaksanaan undang-undang pembaruan agraria. Dari permasalahan tersebut munculah masalah gerakan protes, yaitu aksi sepihak (aksef), yang dilakukan oleh kaum tani baik terhadap pemerintah maupun terhadap tuan tanah. Gerakan aksi sepihak ini dipromotori oleh PKI dan BTI.