Dalam
lingkup struktural dan non struktural, kayu jati (Tectona grandis) dan kayu
akasia (Acacia mangium wild) sangat popular digunakan dari segi sifat
fisik dan mekanik memiliki ketahanan dan mutu yang mumpuni. Namun, kayu tidak
akan memiliki kekuatan yang relatif sama karena kayu memiliki perilaku dan
respons berbeda berdasarkan tiga arah serat kayu, oleh karena, itu kayu disebut
material yang orthotropic. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
sifat mekanik kayu jati dan akasia dengan mengukur kuat tekan, kuat tarik,
serta Modulus of Elasticity (MoE) berdasarkan orientasi serat
longitudinal. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis poisson ratio
berdasarkan orientasi serat longitudinal, tangensial, dan radial. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimental. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data
diperoleh dari penelitian laboratorium dan studi literatur. Analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui, kayu jati memiliki kekuatan tekan lebih rendah, yaitu 35,034 MPa,
dibandingkan dengan kayu akasia yang mencapai 50,468 MPa. Namun, pada pengujian
tarik, kayu jati memiliki nilai lebih tinggi, yaitu 100,270 MPa, sedangkan kayu
akasia sebesar 94,413 MPa. Modulus elastisitas pada pengujian tekan kayu akasia
mendapatkan nilai 6393,751 MPa dan modulus elastisitas pengujian tarik
diperoleh nilai sebesar 2718,770 MPa. Dalam perhitungan poisson ratio,
pengujian tekan menunjukan bahwa variasi arah serat longitudinal-tangensial (υRT)
memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan arah serat lainnya, yaitu kayu jati memiliki
nilai 1,183 dan kayu akasia memiliki nilai 4,001