Abstrak


Analisis Nilai Modulus Of Elasticity (MOE) dan Poisson Ratio Kayu Jati dan Kayu Akasia Berdasarkan ASTM D143-09


Oleh :
Abid Zaqi Ramadhan - K1520001 - Fak. KIP

Dalam lingkup struktural dan non struktural, kayu jati (Tectona grandis) dan kayu akasia (Acacia mangium wild) sangat popular digunakan dari segi sifat fisik dan mekanik memiliki ketahanan dan mutu yang mumpuni. Namun, kayu tidak akan memiliki kekuatan yang relatif sama karena kayu memiliki perilaku dan respons berbeda berdasarkan tiga arah serat kayu, oleh karena, itu kayu disebut material yang orthotropic. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanik kayu jati dan akasia dengan mengukur kuat tekan, kuat tarik, serta Modulus of Elasticity (MoE) berdasarkan orientasi serat longitudinal. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis poisson ratio berdasarkan orientasi serat longitudinal, tangensial, dan radial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data diperoleh dari penelitian laboratorium dan studi literatur. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, kayu jati memiliki kekuatan tekan lebih rendah, yaitu 35,034 MPa, dibandingkan dengan kayu akasia yang mencapai 50,468 MPa. Namun, pada pengujian tarik, kayu jati memiliki nilai lebih tinggi, yaitu 100,270 MPa, sedangkan kayu akasia sebesar 94,413 MPa. Modulus elastisitas pada pengujian tekan kayu akasia mendapatkan nilai 6393,751 MPa dan modulus elastisitas pengujian tarik diperoleh nilai sebesar 2718,770 MPa. Dalam perhitungan poisson ratio, pengujian tekan menunjukan bahwa variasi arah serat longitudinal-tangensial (υRT) memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan arah serat lainnya, yaitu kayu jati memiliki nilai 1,183 dan kayu akasia memiliki nilai 4,001