Isoamil asetat dihasilkan melaui esterifikasi yang sering
digunakan dalam industri sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman maupun
sebagai pelarut dalam cat, pelapis, dan perekat. Pemenuhan kebutuhan isoamil
asetat dalam negeri dan luar negeri (ekspor) dirancang pabrik dengan kapasitas 37.000
ton/tahun, dimana untuk memproduksi 1 kg isoamil asetat dibutuhkan bahan baku
0,605 kg asam asetat dan 0,729 kg isoamil alkohol serta katalis yang dibutuhkan
sebesar 0,096 kg asam sulfat. Bahan penetral natrium hidroksida sebesar 0,365
kg. Limbah yang dihasilkan sebesar 0,796 kg. Pabrik direncanakan berdiri di
kawasan Java Integrated Industrial and Post Estate (JIIPE), Gresik, Jawa
Timur pada tahun 2026.
Reaksi
pembentukan isoamil asetat dari asam asetat dan isoamil alkohol melalui proses
esterifikasi. Reaksi berlangsung pada suhu 89°C dan tekanan 1 bar untuk menjaga
bahan berfase cair-cair dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB), secara
eksotermis dengan konversi asam asetat sebesar 75,5%. Reaksi berjalan dalam
kondisi isotermal non-adiabatik. Aliran keluar reaktor dinetralisasi kandungan
asamnya dengan lauran NaoH 48?lam neutralizer dan diumpankan ke dalam
dekanter untuk memisahkan larutan garam dengan produk. Fraksi bawah dekanter berupa larutan garam akan diumpankan ke unit
pengolahan limbah (UPL). Sedangkan campuran produk sebagai fraksi ringan
dimurnikan di menara distilasi untuk diuapkan airnya dan isoamil alkohol yang
terikut menjadi uap akan dikondensasi kemudian direcycle menuju reaktor.
Keluaran bawah menara distilasi berupa produk dengan kemurnian isoamil asetat 98,7%.