Abstrak


SKEMA AKTAN DAN FUNGSIONAL DALAM CERITA RAKYAT LEGENDA CANDI RORO JONGGRANG


Oleh :
Rito Panggalih - B0220059 - Fak. Ilmu Budaya

Rito Panggalih. B0220059. 2024. Skema Aktan dan Fungsional dalam Cerita Rakyat Candi Roro Jonggrang. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

 

Alasan yang mendasari dilakukannya penelitian ini, yaitu perlunya pemahaman yang lebih seragam dalam menerapkan skema aktan dan fungsional. Peneliti cenderung fokus pada perjalanan sang pahlawan (protagonis) yang diberi perintah oleh sang raja untuk mengalahkan musuhnya (antagonis). Penelitian ini meneliti bagaimana struktur utama cerita bisa diambil melalui melalui kajian naratologi skema aktan dan fungsional A. J. Greimas

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) Apa saja motif-motif atau tindakan pelaku, (ii) Bagaimana bentuk skema aktan dan fungsional dan (iii) Bagaimana kesatuan teks cerita dalam cerita Legenda Candi Roro Jonggrang?

Tujuan penelitian yang dicapai sebagai berikut (i) Mengidentifikasi dan menganalisis motif-motif atau tindakan pelaku. (ii) Menganalisis struktur cerita menggunakan skema aktan dan fungsional, dan (iii) Memahami kesatuan teks cerita dalam cerita rakyat tersebut, khususnya terkait dengan korelasi antar skema aktan dan fungsional membentuk struktur utama Cerita Rakyat Legenda Candi Roro Jonggrang.

Penelitian ini merupakan kajian deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan adalah narasi Cerita Rakyat Legenda Candi Roro Jonggrang. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Data diinterpretasi menggunakan cara kerja teori skema aktan dan fungsional dari pencarian motif-motif, skema aktan dan fungsional, dan kesatuan teks. Sumber data penelitian ini adalah buku berjudul Mengenal Cerita-Cerita Legenda di Tanah Jawa tulisan Widya Ristanti (2009).

            Simpulan penelitian ini adalah: (i) Cerita rakyat ini tersusun atas motif-motif dari dua motif utama. Pertama dari Prabu Boko, kedua dari bandung Bondowoso, (ii) Motif-motif yang ditemukan penulis jadikan acuan sehingga terdapat dua skema aktan dan fungsional dalam cerita; (iii) Struktur utama cerita terbentuk melalui empat terma homologi dan tiga poros semantik Greimas. Melalui empat terma homologi dan tiga poros semantik dapat diungkap bahwa legenda Candi Roro Jonggrang dibangun di atas oposisi biner. Struktur oposisi ini membentuk dasar cerita dan menciptakan ketegangan naratif yang memperlihatkan hubungan antar tokoh serta motivasi di balik tindakan mereka.