Waduk Cengklik mengalami berbagai masalah yang berkaitan dengan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, hukum, dan infrastruktur, sehingga dibutuhkan strategi peningkatan keberlanjutan agar fungsi utama Waduk Cengklik dapat terus berjalan. Penelitian ini memiliki 2 tujuan, yaitu mengetahui status keberlanjutan Waduk Cengklik ditinjau dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan budaya, hukum dan kelembagaan, infrastruktur dan teknologi; serta menentukan strategi peningkatan keberlanjutan. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Kuesioner digunakan untuk penilaian keberlanjutan. Penelitian ini dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan status keberlanjutan Waduk Cengklik secara multidimensi termasuk cukup berkelanjutan, dengan indeks keberlanjutan 67,75%. Strategi yang dirumuskan untuk memperbaiki tingkat keberlanjutan dibatasi pada variabel-variabel yang berkategori kurang berkelanjutan, yaitu penyuluhan hukum, penegakan hukum, alternatif pekerjaan, besarnya subsidi, keberadaan eceng gondok, pengelolaan limbah, infrastruktur pengelolaan limbah, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, strategi diprioritaskan pada dimensi yang indeks keberlanjutannya paling rendah, yaitu dimensi hukum dan kelembagaan. Prioritas paling akhir adalah dimensi sosial dan budaya karena indeks keberlanjutannya paling tinggi.