Pendahuluan : Rinitis alergi adalah penyakit kronis umum yang biasanya berlangsung seumur hidup. Penyakit ini menyerang 10-20% populasi dunia dan prevalensinya diperkirakan akan terus meningkat. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti hidung gatal, bersin, pilek, dan hidung tersumbat. Studi mengenai Kesehatan Pernafasan Eropa 2020 menunjukkan bahwa paparan tahunan terhadap polusi udara dikaitkan dengan peningkatan keparahan rinitis, terutama sebagai ukuran materi partikulat (PM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polusi udara terhadap kejadian rinitis alergi pada anak.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh 96 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel terdiri dari siswa-siswi kelas VIII di SMPN 3 Surakarta, SMP Batik Surakarta, dan SMP 24 Surakarta pada bulan Agustus 2024. Analisis data menggunakan uji Chi square untuk mencari hubungan antar dua variabel dan regresi linier untuk mengetahui hubungan antara variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Hasil : Pada uji chi square polusi udara dan kejadian rinitis alergi pada anak (p=0,000). Analisis Multivariat Polusi Udara mendapatkan nilai OR 4,929 (CI 95%: 1,536–15,814), Jenis kelamin memiliki nilai OR 7,587 (CI 95%: 2,645–21,765), Kondisi rumah memiliki nilai OR 3,679 (CI 95%: 1,285–10,528).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara polusi udara dengan kejadian rinitis alergi pada anak