Abstrak


PENYUSUNAN BATTERY TEST FUNGSIONAL RETURN TO SPORT ATLET DENGAN CEDERA OLAHRAGA REGIO LUTUT


Oleh :
S Indra Lesmana - T861708003 - Fak. Keolahragaan

SYAHMIRZA INDRA LESMANA, NIM T861708003. “Penyusunan Battery Test Fungsional Return To Sport Atlet dengan Cedera Olahraga Regio Lutut (Studi di Klinik Fisioterapi Olahraga di Jakarta)” Disertasi, Program Doktor Ilmu Keolahragaan, Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Promotor: Prof. Dr. Sugiyanto., Kopromotor: Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., dan Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., AIFO.

 

Penelitian ini merupakan studi penyusunan tes fungsional return to sport atlet dengan cedera olahraga regio lutut dengan pendekatan battery test. Penyusunan battery test fungsional pada cedera olahraga ini memiliki kebaruan dan daya tarik mengenai penggunaan alat ukur secara fungsional sebagai indikator proses kembali ke olahraga dengan pendekatan hubungan antara kemampuan fungsional dengan biomarker penyembuhan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun tes bagi seorang olahragawan yang mengalami cedera lutut setelah mengikuti program terapi latihan di Klinik Home Study Fisioterapi Jakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan penyusunan battery test. Metode ini dipilih karena penelitian yang dilakukan berorientasi penyusunan alat ukur. Ada 8 variabel bebas dan 1 variabel terikat yang merupakan syarat dari proses battery test yang dilakukan. Variabel bebas yang dipilih berdasarkan kemampuan fungsional yang harus dites sebagai indikator keberhasilan dan variabel terikat berupa biomarker untuk dapat menilai proses penyembuhan jaringan. Pada penelitian ini dilakukan uji multiple korelasi untuk mendapatkan variabel mana yang paling berhubungan dengan biomarkernya

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Berdasarkan proses battery test dengan multiple korelasi dihasilkan ada dua variabel yang berhubungan dengan variabel terikat yaitu TGF beta 1 dengan sit and reach test = 0,430 (kekuatan korelasi positif sedang), dan TGF beta 1 dengan single leg balance test = 0,272 (kekuatan korelasi positif lemah). Walaupun memiliki hubungan secara signifikan namun hubungan yang ada adalah hubungan yang sedang dan lemah. (2) Selanjutnya uji multivariat menunjukkan single leg dan sit and reach secara bersama dapat mempengaruhi kadar TGF beta 1 dalam tubuh sebesar 23% yang artinya 77% lainnya bisa disebabkan oleh variabel lain namun tidak masuk dalam penelitian ini. Dengan demikian pada penyusunan battery test yang diteliti ada dua variabel yang dapat dijadikan predicable battery test fungsional yaitu single leg balance test dan sit and reach test.