;

Abstrak


Pengaruh Spironolakton 12.5 mg Terhadap Penanda Inflamasi dan Heart Rate Variability Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hemodialisis Dengan Hipertensi Resisten


Oleh :
Trya Purnamawati - S962102012 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah penyakit yang paling mempengaruhi indeks sosiodemografi. Salah satu faktor risiko yang memengaruhi progresivitas PGK adalah  hipertensi. Hipertensi yang terjadi pada pasien PGK biasanya resisten terhadap terapi dan bersifat refrakter. Heart rate variability (HRV) digunakan untuk menilai fungsi sistem saraf otonom pada hipertensi resisten. Parameter yang kerap digunakan adalah standard deviation of all beat-to-beat intervals (SDNN), dan root of the mean of the sum of the squares of differences (rMSSD). Spironolakton dosis rendah diketahui memiliki efikasi yang cukup baik dalam tatalaksana hipertensi resisten dan inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spironolakton 12.5 mg terhadap SDNN, rMSSD, dan kadar IL-6 pada pasien PGK stadium V dengan hipertensi resisten yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

 

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan metode pre and post control group test. Total 21 pasien PGK stadium 5 hemodalisis yang rutin kontrol di bagian Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Moewardi Surakarta selama bulan Juni-Agustus 2024 dan memenuhi kriteria hipertensi resisten merupakan subjek penelitian. Spironolakton 12,5 mg diberikan pada subjek selama 6 minggu. Pengukuran HRV (melalui parameter SDNN dan rMSSD), dan kadar IL-6 dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS dan bermakna signifikan jika nilai p < 0>

 

Hasil: Tekanan darah sistolik dan diastolik menurun signifikan setelah intervensi (p<0 p=0,001). p=0,972) p=0,062)>

 

Simpulan: Spironolakton 12,5 mg mampu meningkatkan kadar SDNN, rMSSD, dan menurunkan kadar IL-6 secara signifikan pada pasien PGK stadium 5 hemodialisis dengan hipertensi resisten.