;
Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Pengobatan kanker menggunakan agen kemoterapi, seperti doksorubisin, memiliki sifat sitotoksik terhadap sel kanker maupun sel normal. Doksorubisin diketahui menyebabkan efek samping serius, termasuk kardiomiopati yang berdampak signifikan pada kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek doksorubisin terhadap gambaran gangguan katup jantung dan dimensi ruang dinding ventrikel kiri jantung pada pasien non hodgkin limfoma yang menjalani kemoterapi.
Tujuan: Mengetahui gambaran katup jantung dan dimensi ruang dinding
ventrikel kiri jantung setelah kemoterapi pada pasien non hodgkin limfoma yang
mendapat regimen doksorubisin dosis kumulatif.
Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan studi
kohort retrospektif di poli penyakit dalam hematologi onkologi RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada Januari-Desember 2022, sampel diambil melalui data
rekam medis sejumlah 100 pasien, untuk melihat data dosis doksorubisin, dosis
kumulatif, gambaran katup jantung dan gambaran dimensi ruang ventrikel kiri
jantung sebelum dan sesudah kemoterapi dan dilakukan uji normalitas dan uji beda.
Hasil: Dari jumlah sampel 100 pasien, indeks massa tubuh laki-laki (64%), sisanya dengan indeks massa tubuh perempuan (36%), dengan median 20,45 dan minimum 15,57 serta maksimum 32,89, indeks massa tubuh sebagian besar kategori Normoweight (68,0%) dan sebagian kecil indeks massa tubuh obese (9,0%), usia dengan median 50.5 tahun dengan usia minimum 35 tahun dan maksimum 60 tahun, terdapat perbedaan Katup jantung yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian doksorubisin, terdapat hubungan yang positif kategori sedang (r=0,486) antara dosis kumulatif doksorubisin dengan regurgitasi katup jantung, dan nilai p-value =<0 xss=removed r=0,439) xss=removed>
Kesimpulan: Terjadi regurgitasi serta pelebaran atau penebalan dinding ventrikel kiri jantung sesudah kemoterapi pada pasien non hodgkin limfoma yang mendapat regimen doksorubisin dengan dosis kumulatif