Abstrak


Faktor-Faktor Dalam Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Mojosongo Ditinjau Melalui Konsep Kelayakan Huni


Oleh :
Siti Devi Oktavia - I0620078 - Fak. Teknik

Kota Surakarta yang berperan sebagai Pusat Kegiatan Nasional, menyebabkan pertumbuhan penduduk di kota ini cukup tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan permukiman yang memadai, menyebabkan munculnya permukiman padat dan tidak beraturan yang membawa pengaruh negatif pada keberlanjutan dan kelayakan huni suatu kawasan. Salah satunya terjadi di kawasan permukiman kumuh Mojosongo, yang memiliki luasan kumuh terbesar kedua di Kota Surakarta. Untuk mencapai kota yang layak huni, pemerintah Kota Surakarta terus berbenah, salah satunya dari segi peningkatan kualitas permukiman kumuh. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya penurunan yang signifikan terhadap luasan kawasan kumuh Mojosongo pada tahun 2020 hingga 2024, yang pada awalnya terdapat 18 titik kawasan kumuh kemudian hanya tersisa 6 titik kumuh. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh Mojosongo, jika ditinjau dengan konsep kelayakan huni. Penelitian ini menerapkan pendekatan deduktif dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan teknik analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang signifikan mempengaruhi peningkatan kualitas permukiman kumuh Mojosongo jika ditinjau melalui konsep kelayakan huni, yaitu faktor infrastruktur dasar lingkungan (ketersediaan fasilitas sanitasi, sumber air bersih, jaringan sistem pengelolaan sampah, jaringan listrik dan layanan transportasi umum), faktor status kepemilikan lahan dan faktor kesejahteraan sosial-ekonomi.