Abstrak


Analisis Multimodalitas Representasi Sex Negativity Dalam Film Dear David


Oleh :
Rana Marsa Salimah - D0220104 - Fak. ISIP

Film merupakan media komunikasi massa yang memiliki jangkauan yang luas. Di masa kini, film tidak hanya tayang di bioskop, tetapi tersedia di berbagai platform. Film dapat menjadi salah satu media untuk menyampaikan informasi atau isu-isu terbaru. Dear David merupakan film karya Lucky Kuswandi yang tayang di platform Netflix pada Februari 2023. Film ini bergenre romansa remaja yang memunculkan isu-isu seksualitas. Di Indonesia, isu seksualitas masih tergolong tabu untuk dibahas. Banyaknya stigma dari masyarakat membuat kebanyakan film Indonesia tidak memunculkan isu seksualitas secara terbuka. Penelitian ini mengangkat topik sex negativity sebagai pembahasan utama. Sex negativity merupakan sikap atau pendirian negatif terhadap perilaku seksual apa pun selain hubungan seksual dalam perkawinan prokreatif. Namun pada pengertian umumnya, sex negativity lebih menekankan terhadap sikap atau tindakan terhadap aktivitas seksual, orientasi seksual, pemahaman seputar LGBT, dan sebagainya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana representasi sex negativity yang terdapat dalam film Dear David dengan menggunakan analisis multimodalitas. Terdapat empat mode yang menjadi bahan penelitian, yaitu narasi, visual, audio, dan gesture. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan dokumentasi dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan tangkapan layar beberapa scene yang merepresentasikan sex negativity, sementara observasi dilakukan dengan pengamatan dan penelitian lebih lanjut dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang sudah ada. Terdapat 13 scene di dalam film Dear David yang menampilkan isu seksualitas. Seluruh scene  yang dipilih kemudian diteliti menggunakan analisis multimodalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi yang merupakan gambaran secara garis besar, audio yang berisi backsound dan dialog tokoh, visual yang memiliki unsur sinematografi, dan gesture para tokoh dalam setiap scene dapat dipadukan menjadi satu hingga membentuk makna. Makna yang dimaksud adalah bagaimana film Dear David merepresentasikan sex negativity, yaitu dengan adanya unsur pelecehan seksual secara verbal, kebebasan seorang perempuan dalam berekspresi, dan adanya unsur LGBTQ+ di dalamnya.