Abstrak


Pengaruh Penambahan Germisida Tetrasiklin pada Larutan Pulsing terhadap Mutu Bunga Krisan Potong (Chrysanthemum sp.)


Oleh :
Sausan Azalea Firdaus - M0419076 - Fak. MIPA

PENGARUH PENAMBAHAN GERMISIDA TETRASIKLIN PADA LARUTAN PULSING TERHADAP MUTU BUNGA KRISAN POTONG (Chrysanthemum sp.)

Sausan Azalea Firdaus

M0419076

Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta


ABSTRAK

Bunga krisan potong (Chrysanthemum sp.) merupakan komoditas pada bidang florikultur yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daya tahan yang relatif pendek pada bunga krisan potong dapat menurunkan mutu dan nilai jualnya. Mikroba menjadi salah satu penyebab bunga krisan potong memiliki masa kesegaran yang rendah. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesegaran bunga krisan potong adalah dengan larutan pulsing. Larutan pulsing adalah larutan yang diberikan pada bunga potong untuk tambahan sumber energi. Untuk menghambat pertumbuhan mikroba, perlu ditambahkan germisida pada larutan pulsing. Germisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba-mikroba.   

Penelitian ini adalah studi untuk melihat pengaruh penggunaan tetrasiklin sebagai germisida pada larutan pulsing dan lama perendaman terhadap masa simpan bunga krisan potong. Pada penelitian ini kombinasi perlakuan yang digunakan adalah gula 5% + tetrasiklin 20 ppm + asam sitrat 150 ppm, gula 5% + tetrasiklin 40 ppm + asam sitrat 150 ppm, gula 5% + asam sitrat 150 ppm, dan air/kontrol (tanpa tambahan gula, asam sitrat, dan tetrasiklin). Lama perendaman pada larutan pulsing yang dilakukan yaitu selama 4 jam, 8 jam, dan 12 jam. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah serapan total, persentase kemekaran bunga, persentase kerontokan bunga, perubahan warna bunga, masa kesegaran bunga, dan analisis mikroba. Analisis data menggunakan metode Analysis of Variant (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan gula 5% + tetrasiklin 20 ppm + asam sitrat 150 ppm dengan lama perendaman 8 jam merupakan hasil terbaik terhadap persentase kemekaran, persentase kerontokan, perubahan warna, dan masa kesegaran. Perlakuan gula 5% + tetrasiklin 40 ppm + asam sitrat 150 ppm dengan lama perendaman 4 jam merupakan kombinasi terbaik terhadap serapan total. Perlakuan gula 5% + tetrasiklin 20 ppm + asam sitrat 150 ppm dengan lama perendaman 4 jam merupakan kombinasi terbaik terhadap analisis mikroba. Perlakuan yang tidak menggunakan tetrasiklin menunjukkan penurunan mutu pada bunga krisan potong.

Kata kunci: Chrysanthemum sp., larutan pulsing, tetrasiklin, lama perendaman