Pendahuluan: Infeksi tempat pembedahan adalah infeksi terkait perawatan kesehatan yang paling umum dan berkontribusi pada rawat inap di rumah sakit yang lebih lama dan biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi. Peneliti ingin meneliti kejadian luka infeksi pada tindakan operasi pada kolelitiasis, yaitu kolesistektomi laparokospi. Sehingga melalui penelitian yang akan dilakukan peneliti berharap berhasil bisa menentukan morbiditas lebih lanjut pada penyakit kolelitiasis terkhususnya pada pasien RSUD Dr. Moewardi yang melakukan tindakan dan mendapatkan terapi kolesistektomi laparoskopi di rumah sakit.
Metode: Penelitian ini bersifat studi analitik observasional dengan menggunakan desain rancangan penelitian cross sectional. Studi cross sectional melibatkan pengukuran atau pengamatan variabel pada titik waktu tertentu untuk setiap subjek
Hasil: Berdasarkan tabel diatas kejadian infeksi pasca operasi pada kasus kolelitiasis menunjukkan presentase kejadian infeksi yang cukup rendah hanya sebesar 7,6% sedangkan kejadian tidak infeksi sebesar 92,4%. Seluruh subjek pasien pada penelitian ini telah melalui operasi dengan prosedur minimal invasif berupa laparoskopi. Data terkait dengan kejadian infeksi luka operasi bersumber dari catatan perkembangan pasien dan hasil laboratorium selama menjalani rawat jalan, rawat inap dan laporan hasil operasi dengan memperhatikan diagnosis penyakit pasien serta penyakit lain jika ada.
Simpulan: Sesuai dengan hasil dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara teknik operasi minimal invasif dengan kejadian infeksi luka operasi pada kasus kolelitiasis dibuktikkan dengan rendah nya tingkat kejadian infeksi pada Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.