Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan berkarakteristik hiperglikemia, defek imunitas tubuh pasien DM tipe 2 menjadi faktor risiko mengalami infeksi berat atau sepsis, infeksi merupakan kondisi masuknya mikroorganisme patogen ke tubuh yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian, HbA1c adalah tes untuk mengukur tingkatan gula yang berkaitan dengan hemoglobin A sepanjang umur eritrosit. Penelitian sebelumnya membuktikan peluang infeksi pada pasien DM tipe 2 yang direpresentasikan dari kadar HbA1c kebanyakan dari infeksi saluran napas dan kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan kejadian infeksi pada pasien DM tipe 2.
Metode: Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan subjek dengan purposive sampling dan analisis data menggunakan teknik analisis bivariat dengan uji statistik Pearson Chi-square penyajian bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 96 sampel didapatkan kelompok usia terbanyak lansia akhir, jenis kelamin terbanyak perempuan, kadar HbA1c terbanyak ≥ 7 (diabetes tidak terkontrol), jenis infeksi terbanyak infeksi saluran napas, skor qSOFA tersering 0, skor SOFA tersering ≥ 2, tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kejadian infeksi (p = 0,155), tidak terdapat hubungan antara kejadian infeksi dengan skor qSOFA (p = 0,877), tidak terdapat hubungan antara kejadian infeksi dengan skor SOFA (p = 0,831), tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan skor qSOFA (p = 0,329), dan tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan skor SOFA (p = 0,212).
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kejadian infeksi pada pasien DM tipe 2.