;
Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
adalah mononeuropati yang paling umum terjadi. Pemeriksaan elektrofisiologi menjadi baku emas dalam diagnosis dan
menggambarkan derajat keparahan CTS. Namun demikian, pemeriksaan ini belum
banyak tersedia di pelayanan kesehatan di Indonesia. CTS-6 Score adalah
sarana diagnosis klinis CTS dengan validitas dan reliabilitas yang cukup
tinggi. Namun, hubungan antara tingkat keparahan penyakit dan nilai CTS-6 Score
belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara nilai CTS-6 Score dengan derajat keparahan CTS berdasarkan
pemeriksaan elektrofisiologi.
Metode: Penelitian cross sectional dilaksanakan pada April – Juli 2024 di RSUD dr. Moewardi. Metode
pengambilan sampel adalah purposive sampling. Variable bebas adalah
CTS-6 Score dan variable terikat adalah derajat keparahan CTS
berdasarkan pemeriksaan elektrofisiologi. Sensitivitas dan spesifisitas
CTS-6 Score dihitung dengan menjadikan pemeriksaan elektrofisiologi
sebagai standar referensi. Hubungan nilai CTS-6 Score dengan derajat
keparahan CTS berdasarkan pemeriksaan elektrofisiologi dianalisa menggunakan uji
korelasi Spearman Rho. Selanjutnya dianalisa pengaruh variable bebas dan
perancu terhadap variable terikat dengan uji regresi logistik.
Hasil: Didapatkan total sampel 125 tangan dari 103 subyek
penelitian. Hasil sensitivitas CTS-6 Score adalah
90,36?n spesifitasnya sebesar 85,71%.
Berdasarkan uji korelasi, didapatkan hubungan kuat antara nilai
CTS-6 Score dengan derajat keparahan CTS berdasarkan pemeriksaan
elektrofisiologi (r= 0,89; p≤0,001). Analisa regresi
logistik didapatkan pengaruh yang signifikan dari variabel CTS-6 Score,
usia, onset keluhan, dan jenis terapi terhadap derajat keparahan CTS
berdasarkan pemeriksaan elektrofisiologi.
Simpulan: Didapatkan hubungan yang signifikan dan kuat antara
nilai CTS-6 Score dengan derajat keparahan CTS berdasarakan pemeriksaan
elektrofisiologi