Mahasiswa yang merantau jauh dari keluarganya
dapat menyebabkan perubahan pola komunikasi sebelum anak merantau dengan
sesudah anak merantau. Pola komunikasi dapat menentukan kesepian yang dialami
mahasiswa rantau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kesepian ditinjau dari pola komunikasi keluarga pada mahasiswa rantau
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Partisipan penelitian ini melibatkan
mahasiswa program sarjana (S1) UNS yang merantau berusia 18-25 tahun (N=175). Alat
ukur yang digunakan adalah Skala UCLA Loneliness Version 3 (α=0,732) dan
Skala The Revised Family Communication Pattern (α=0,758). Hasil uji Kruskal-Wallis
terdapat nilai signifinkansi sebesar 0,025 (p<0>laissesz-faire
sebesar 44,05. Keempat tipe keluarga pada penelitian ini berada pada
kategorisasi kesepian ringan.
Students who migrate
far from their families may experience changes in communication patterns before
and after moving away. Communication patterns can influence the level of
loneliness experienced by migrant students. The purpose of this study is to
examine differences in loneliness based on family communication patterns among
migrant students at Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. The participants
of this study included undergraduate (S1) students at UNS aged 18-25 years (N =
175). The measurement tools used were the UCLA Loneliness Scale Version 3 (α=0,732) and the Revised
Family Communication Pattern Scale (α=0,758). The Kruskal-Wallis
test results showed a significance value of 0.025 (p < 0>