;
Baluwarti sebagai inti kota
tradisional Jawa memiliki peran penting dalam struktur sosial dan tata ruang
Keraton Surakarta. Kawasan ini mencerminkan harmoni melalui tata ruang
kosmologis khas Jawa yang terorganisir secara hierarkis. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi elemen-elemen dominan pembentuk citra kota
Baluwarti, dengan fokus pada elemen path, edge, district, node,
dan landmark. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
melalui Analysis of Variance (ANOVA) dan analisis klaster. Data
dikumpulkan melalui kuesioner digital dengan 120 responden dari berbagai
disiplin ilmu terkait arsitektur, sejarah, dan budaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa node menjadi elemen paling dominan dalam pembentukan citra
kota dengan Kori Brojonolo Lor sebagai elemen ikonik yang mudah dikenali oleh
masyarakat dengan beragam latar belakang. Edge dan path, seperti
Cempuri Baluwarti dan Ring 1 juga memiliki peran penting dalam memperjelas
batas kawasan dan membangun pengalaman serta konektivitas. Kampung Tamtaman
sebagai district, mudah dikenali berkat toponimnya yang berhubungan
dengan kampung tentara, sementara Ndalem Sasanamulyo menjadi landmark
yang memperkuat identitas kawasan. Citra Baluwarti tidak hanya dipengaruhi oleh
elemen fisik, tetapi juga oleh interaksi sosial dengan Keraton, yang memperkaya
makna dan identitas kawasan ini. Klasterisasi responden menunjukkan bahwa
elemen node dan Kori Brojonolo Lor memiliki pengaruh signifikan dalam
persepsi citra kota, mencerminkan pentingnya elemen fisik dan sosial dalam
membentuk identitas Baluwarti.