;
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh karakteristik Chief Executive Officer (CEO)
terhadap nilai perusahaan di sektor pertambangan negara di Asia Tenggara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura, selama periode
2018-2023. Dengan menggunakan metode regresi data panel dan mengukur nilai
perusahaan melalui Tobin's Q, penelitian ini mengeksplorasi variabel independen
seperti gender CEO, tingkat pendidikan CEO, rumpun ilmu, masa kerja, pengalaman
luar negeri, dan kewarganegaraan asing CEO. Hasil analisis menunjukkan bahwa
model untuk Malaysia adalah yang terbaik, dengan R-squared sebesar 0.743 yang
menunjukkan dua variabel signifikan: gender CEO dan masa kerja CEO.
Sebaliknya, model untuk Thailand
menunjukkan hasil yang paling lemah dengan R-squared sebesar 0.164 dan tidak
adanya variabel signifikan. Indonesia memiliki R-squared 0.199 dengan gender
CEO sebagai satu-satunya variabel signifikan, sedangkan Filipina dan Singapura
menunjukkan R-squared 0.312 dan 0.371, masing-masing, dengan variabel
pendidikan CEO di Filipina yang signifikan. Temuan ini menyoroti pentingnya
keragaman gender dan pendidikan dalam kepemimpinan untuk meningkatkan nilai
perusahaan, sedangkan kewarganegaraan asing dan masa kerja CEO tidak
menunjukkan pengaruh signifikan.
Secara keseluruhan, penelitian ini
mengindikasikan bahwa pengaruh karakteristik CEO terhadap nilai perusahaan
bervariasi antar negara, yang dapat dipengaruhi oleh faktor kontekstual seperti
struktur pasar, regulasi, dan budaya korporasi. Temuan ini memberikan wawasan
bagi perusahaan dan investor dalam proses pengambilan keputusan, serta
menyarankan penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang lebih
mendalam dalam konteks pengaruh karakteristik CEO terhadap nilai perusahaan di
kawasan Asia Tenggara.