;

Abstrak


Evaluasi dan Rekomendasi Kerangka Penilaian Safety Culture Maturity Level


Oleh :
Rissa Mahfirah'eni - S802008012 - Fak. Teknik

Permasalahan budaya keselamatan yang buruk menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Sampai saat ini belum ada parameter pengukuran savety culture maturity level keselamatan yang spesifik, sehingga dikembangkan alat ukur tingkat kematangan budaya keselamatan yang mengikuti karakteristik industri/perusahaan. Parameter pengukuran safety culture mencakup aspek psychological, behavioral, dan situational. Penetapan alat ukur penilaian juga menyesuaikan dengan kondisi pengelolaan K3 dan peraturan perundang-undangan yang digunakan perusahaan. Penilaian dilakukan pada salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT. Cahaya Anugerah Sentosa di Makassar. Penilaian ini  dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah total 30 pertanyaan yang mencakup aspek psychological, behavioral, dan situational. Pengukuran dikelompokkan menjadi lima dimensi, yaitu information and communication, commitment, organizational learning, leadership and involvement, serta competence. Hasil pengukuran/penilaian menunjukkan bahwa nilai safety culture maturity level berada pada level 4 yaitu predict. Hasil ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bersifat menyeluruh di semua tingkatan jabaran. Namun, berdasarkan hasil pareto, terdapat beberapa perbaikan yang perlu dilakukan perusahaan antara lain penerapan sistem reward dan punishment yang baik, peningkatan sistem pengelolaan informasi dan komunikasi K3, peningkatan kompetensi pada manajemen K3, dan pemberikan sosialisasi target jangka panjang program K3.