Pewajaran perilaku anak memperebutkan mainan hingga berkelahi serta banyaknya kegiatan tambahan sepulang sekolah yang membuat kakak-adik jarang berinteraksi dan bermain bersama dapat memperburuk sibling rivalry yang merupakan persaingan, kecemburuan, dan kebencian antara saudara. Permainan kooperatif, seperti permainan tradisional benthik yang sudah ditinggalkan generasi sekarang dapat mengurangi konflik ini dengan menanamkan nilai-nilai positif antarsaudara. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan modul panduan permainan benthik yang dapat digunakan orang tua, pengasuh, praktisi, maupun pihak lain yang membutuhkan pedoman untuk mengatasi permasalahan sibling rivalry pada anak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul panduan permainan benthik dalam mengatasi sibling rivalry pada anak dengan pendekatan Research and Development (R&D) model ADDIE yang berfokus pada analisis kebutuhan (analysis), perencanaan dan penyusunan isi modul (design), uji kelayakan (development), meliputi validasi ahli (ahli psikologi anak, ahli sejarah, dan ahli bahasa) dan uji coba produk pada 30 siswa SD Negeri Sumberjo bersama saudara, serta evaluasi (evaluation) dari hasil uji kelayakan ditambah wawancara bersama orang tua. Analisis kebutuhan diperoleh melalui kuesioner survei awal dan wawancara singkat bersama orang tua di Desa Sumberejo. Validasi modul menilai aspek isi, bahasa, dan format, menghasilkan skor rata-rata 88,22 (sangat baik) sehingga tidak diperlukan perbaikan. Uji coba modul menunjukkan penurunan sibling rivalry yang signifikan pada kelompok eksperimen sehingga modul dapat menjadi pedoman dalam mengatasi sibling rivalry pada anak. Data tambahan evaluasi dari orang tua menegaskan perubahan sikap anak dalam empat subtema, kesenangan, kesetaraan pembagian tugas, keakraban antarsaudara, dan saling membantu.