Pati
merupakan biopolimer alami yang banyak digunakan dalam industri pangan
sebagai pembentuk gel, penstabil, perekat, dan agen penahan air.
Namun, pati alami memiliki keterbatasan, seperti kestabilan rendah,
kekentalan tidak seragam, dan pasta yang dihasilkan cukup keras serta
tidak larut air pada suhu rendah maupun tinggi. Keterbatasan ini
menjadikan modifikasi pati penting dalam meningkatkan sifat kimia dan
fungsional pati. Penelitian ini menggunakan pati singkong, jagung, dan
sagu yang dimodifikasi menggunakan teknik fotooksidasi dan cold
plasma. Kedua teknik ini dikenal aman, efisien, dan ramah
lingkungan untuk meningkatkan kualitas pati sesuai kebutuhan industri.
Teknik fotooksidasi menggunakan H2O2 3% sebagai fotoinisiator dikatalisis
sinar UV sementara cold plasma menggunakan input udara
dengan tegangan 18 kV masing-masing dilakukan selama 15 menit. Hasil
analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0>cold
plasma menghasilkan karakteristik penurunan kadar air
(0,28-0,46%); kadar karboksil (0,05-0,28%); swelling power (0,03-0,17%); dan
peningkatan kadar karbonil (0,7-5,85%); kadar amilosa (0,11-0,14%); daya
serap air (4,99-16,05%); dan sebagian besar sifat pasting. Teknik
fotooksidasi memberikan perubahan karakteristik yang signifikan terutama
jenis sampel pati singkong yang menunjukkan perubahan terbesar diantara
ketiga pati. Karakteristik pati teroksidasi direkomendasikan untuk aplikasi
pada edible film, produk bakery, dan thickener
agent.