Grace Calvinia, G0021080, 2025. Pengaruh Ekstrak Apel Lokal (Malus sylvestris Mill.) Terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Model DM Tipe 2. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (T2DM) adalah kondisi saat tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan disfungsi sel beta pankreas. Terdapat beberapa jenis obat yang bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah penderita T2DM, seperti metformin, sulfonylurea, thiazolidinediones, inhibitor DPP-4, inhibitor SGLT2, dan inhibitor alpha glucosidase. Namun, terdapat beberapa efek samping yang dapat timbul dari penggunaan obat-obat tersebut, seperti infeksi genital pada pengunaan metformin, severe hypoglycemia pada penggunaan sulfonylurea, dan gagal jantung pada penggunaan thiazolidinediones. Apel lokal adalah buah dengan sifat antidiabetes. Sejauh ini, penelitian tentang efek protektif apel lokal terhadap organ pankreas tikus model T2DM masih minimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak apel lokal pada histopatologi pankreas tikus Rattus norvegicus model T2DM.
Metode: Studi ini menggunakan desain eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian post test only controlled group design. Sampel berupa bahan biologis tersimpan berjumlah 25 blok parafin pankreas tikus model T2DM dibagi menjadi 5 kelompok yang diberi label K-, K+, P1, P2, dan P3. Kelompok kontrol positif diberi glibenclamide 0,45 mg/kgbw, sementara P1-P3 diberikan EAL dengan dosis 90, 180, dan 270 mg/kgBB. Pankreas tikus dicat menggunakan H&E. Pankreas akan diteliti terkait inflamasi leukosit perivaskuler dan degenerasi pulau Langerhans. Analisis data dilakukan dengan one-way ANOVA.
Hasil: Pada penelitian ini, rerata jumlah infiltrasi leukosit pulau Langerhans pada KN, KP, P1-P3 berturut-turut adalah 0,6, 0,52, 0,68, 0,72, dan 0,68. Hasil analisis menjunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan untuk infiltrasi leukosit perivacular pada kelompok KN dengan kelompok KP, P1-P3 (nilai p berturut-turut adalah 0,706, 0,706, 0,573, dan 0,706). Sementara, rerata luas Pulau Langerhans pada KN, KP, P1-P3 berturut-turut adalah 11.671,23 μm, 14.236,28 μm, 10.361,66 μm, dan 14.238,71 μm. Hasil ini signifikan antara KN dengan KP, P1, dan P3 (nilai p berturut-turut adalah 0,047, 0,09, dan <0>
Simpulan: Pengaruh EAL dalam menekan inflamasi leukosit perivascular belum bisa dinilai pada penelitian ini. EAL berpengaruh dalam menekan degenerasi pulau Langerhans pankreas tikus Rattus norvegicus model T2DM.