Abstrak


Keberlanjutan usahatani Kelap Sawit Swadaya di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat


Oleh :
Kamaludin - T652102004 - Fak. Pertanian

RINGKASAN DISERTASI
KEBERLANJUTAN USAHA TANI KELAPA SAWIT SWADAYA

Kamaludin. (T652102004)

Penelitian ini berupaya mendalami permasalahan yang dihadapi oleh petani sawit swadaya dalam kontek usahatani sawit berkelanjutan. Kendala yang sering di hadapi petani seperti  kesulitan mendapatkan pupuk, akses mendapatkan nilai jual tandan buah segar  (TBS), rendahnya produktivitas tenaga kerja petani, posisi tawar yang lemah, kurangnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, terbatasnya akses ke informasi tentang teknologi, pasar, dan kebijakan pemerintah, serta  pemahaman pertanian berkelanjutan  yang masih kurang. Lokasi pelaksanaan penelitian ini terdapat  di tiga wilayah kecamatan dalam Kabupaten Sintang yaitu, Kecamatan Kelam Permai, Kecamatan Binjai dan Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Tiga kecamatan ini di pilih karena wilayah tersebut merupakan sentra perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara swadaya atau mandiri oleh masyarakat setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atau dampak secara ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan, serta teknologi. Kinerja usahatani terhadap Keberlanjutan usaha tani  kelapa sawit swadaya yang menggunakan  5 Variabel dan 28 indikator di Kabupaten Sintang. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. lokasi penelitian meliputi  Kecamatan Binjai Hulu, Kelam Permai, dan Kecamatan Sintang. di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat di pilihnya tiga kecamatan ini di dasari atas tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang ditanam secara turun temurun, dan merupakan program pemerintah daerah Kabupaten Sintang. Proses pengumpulan data dilakukan dengan keusioner yang diberikan secara langsung oleh peneliti kepada 210 petani sawit swadaya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SEM  ( Structural Equation Model ) dengan bantuan program AMOS. untuk menjawab tujuan pengaruh dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan, serta teknologi terhadap keberlanjutan, sedangkan untuk menjawab status keberlanjutan usaha tani kelapa sawit swadaya menggunakan Analisis Multidimensional Scaling  ( MDS ), dengan  5 dimensi dan 40 atribut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai C.R variabel ekonomi sebesar 2,498, sosial sebesar 2,499, lingkungan sebesar 2,449, kelembagaan sebesar 2,305, dan teknologi sebesar 3,186. Menunjukkan bahwa hubungan yang positif antara variabel ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan, dan teknologi yang dibangun terhadap kinerja usaha tani. Sedangkan nilai C.R variabel kinerja usaha tani  sebesar 2,491, ekonomi sebesar 3,684, sosial sebesar 2,799, lingkungan sebesar 2,154, kelembagaan sebesar 2,042, teknologi sebesar 2,217. Menunjukkan bahwa hubungan yang positif  antara variabel kinerja usaha tani, ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan, dan teknologi yang dibangun terhadap keberlanjutan usaha tani. Sedangkan status keberlanjutan dengan RAPSAWIT (Rapid Assessment Techniques for Fisheries) dengan menggunakan pendekatan Multi Dimensional Scalling. Nilai indeks dimensi ekonomi sebesar 74,36%, indeks dimensi sosial sebesar 71,28%, indeks dimensi lingkungan sebesar 70,59%, indeks dimensi kelembagaan sebesar 72,35%, dan indeks dimensi teknolgi sebesar 70,14%. Dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, kelembagaan, dan teknologi mampu menggambarkan Keberlanjutan perkebunan kelapa sawit swadaya. Terdapat 5 dimensi dan 40 atribut leverage yang dianalisis: dimensi ekonomi yang meliputi kualitas produk, hasil produksi, akses penjualan Tandan Buah Segar (TBS), dan tenaga kerja; dimensi sosial yang meliputi kesehatan masyarakat, tingkat pendidikan, pemberdayaan petani, dan meningkatkan aspek sosial masyarakat; dimensi lingkungan yang meliputi kesadaran lingkungan, penggunaan lahan, penggunaan pestisida, dan penggunaan pupuk organik; dimensi kelembagaan yang meliputi partisipasi dalam koperasi, partisipasi kelompok tani, dan partisipasi penyuluh dan dimensi teknologi yang meliputi bibit unggul berkualitas, pengolahan tanah, jarak tanam, dan tingkat kemauan menanam.
Temuan dari penelitian ini mengkonfirmasi bahwa Variabel dan indikator  yang digunakan mampu menjawab permasalahan petani sawit swadaya berdasarkan .model SEM-AMOS yang dibangun. Untuk melihat keberlanjutan usahatani sawit swadaya peneliti menggunakan Analisis MDS-RAFSAWIT terbukti bahwa dimensi dan atribut yang digunakan mampu memberikan jawaban bahwa Keberlanjutan perkebunan sawit swadaya yang ada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat bisa terus di lanjutkan. Temuan ini juga memberikan sumbangan pemikiran tentang bagaimana peningkatan manajemen perkebunan sawit yang baik,  memberikan kontribusi besar dan positif terhadap pertumbuhan pendapatan ekonomi pedesaan dan mengurangi tingkat kemiskinan petani dan pekerja Sawit. baik yang berada di Kabupaten Sintang, maupun petani sawit secara umum yg tersebar hampir di seluruh Indonesia.