;

Abstrak


Persepsi Masyarakat Gesi Sragen Terhadap Pertunjukan Tayub


Oleh :
Septa Suryanto - S702102004 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK


Septa Suryanto. S702102004. Tulisan ini berjudul “Persepsi Masyarakat Gesi Sragen Terhadap Pertunjukan Tayub. Tesis: Program Studi S2 Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pembimbing I Prof. Drs. Mugijatna, M.Si., Ph.D. Pembimbing II Dr. Susanto, M.Hum. 

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah: Pertama, Bagaimana Persepsi Masyarkat Gesi Terhadap Pertunjukan Tayub. Kedua, Mengapa Pertunjukan Tayub Masih Dilakukan di Desa Gesi. Ketiga, Apa Implikasi Adanya Pertunjukan Tayub di Gesi Sragen pada Masyarakat. 

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, di dalam penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab konsep Persepsi masyarakat dalam Tayub sekaligus menjelaskan apa implikasinya konsep tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan teknik interpretasi, interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat dirumuskan tiga kesimpulan. Pertama, masyarakat Gesi bahwa sebagian warga masih menyukai pertunjukan Tayub ini, pertunjukannya terdapat di hajatan-hajatan warga sehingga Tayub merupakan kesenian yang masih eksis sampai sekarang, terbukti bahwa daya tarik masyarakat masih tinggi.

Kedua, daya tarik masyarakat Gesi yang masih tinggi karena Tayub di Gesi merupakan sebagai ungkapan rasa senang dan rasa syukur kepada Tuhan YME, selain itu Tayub diharapkan dapat memberikan hiburan bagi masyarakat. Kemudian Tayub juga sebagai kesenian Tradisi secara turun temurun di mana hubungan sosial yang diciptakan pelaku seni Tayub menciptakan sarana komunikasi antar masyarakat, misalnya gendhing lagu yang dinyanyikan oleh Taledhek berisi pesan-pesan tertentu. Selain itu suasana pertunjukan Tayub juga menciptakan suasana kekeluargaan antar warga dan dijadikan sebagai ajang tukar informasi antar warga setempat maupun warga desa lainnya.

 Ketiga, Implikasi Adanya Pertunjukan Tayub di Desa Gesi Kab. Sragen antara lain: Tayub masih menjadi stigma kesenian yang menyimpang dari norma-norma sosial di masyarakat. Kemudian ada dua dampak positif dan dampak negatif dalam pertunjukan Tayub terdiri dari: dampak positif bahwa Tayub itu menenangkan bagi penanggapnya, menghibur masyarakat sehingga masih menjadi daya tarik masyarakat, menjadi hidup lebih tenang bagi penanggap dan penikmatnya, merasa jadi awet muda bagi penanggap dan penikmanya. Kemudian dampak negatif adalah suatu dinamika kehidupan di masyarakat meliputi nilai moral, di mana kesan Taledhek dihadapkan turunnya martabat seorang wanita, dampak negatif dari segi sosial yaitu penyimpangan yang terjadi dalam pentas tari Tayub membuat masyarakat resah karena ada mabuk-mabukan dan konflik yang mana membuat masyarakat tidak nyaman.