Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan
proses pelatihan seni lukis realis di Studio Wiryono Surakarta, (2) mendeskripsikan
dampak pelatihan seni lukis realis pada peserta belajar di Studio Wiryono
Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber
data penelitian ini meliputi informan (Wiryono, dan peseta didik) dan dokumen
(foto-foto dan video proses pembelajaran di Studio Wiryono). Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi tak langsung, analisis
dokumen, dan angket. Data diuji keabsahannya dengan cara triangulasi data dan review
informan. Teknik analisis menggunakan model analisis mengalir yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan
bahwa Studio Wiryono berfungsi sebagai tempat berkarya sekaligus tempat untuk
melaksanakan pelatihan seni lukis. Pelatihan di Studio Wiryono mencakup beberapa
tahapan, mulai dari observasi hingga diskusi dan praktik langsung, yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pada peserta belajar. Proses pelatihan
di Studio Wiryono terbagi menjadi beberapa aspek penting yaitu tahapan
pelatihan, komponen pelatihan, dan kendala yang dihadapi selama pelatihan.
Selama proses pelatihan tentu terdapat beberapa komponen yang menunjang, yaitu:
(1) masukan sarana atau input pelatihan yang berupa tujuan pembelajaran dan
pengelolaan pembelajaran; (2) proses atau process, berupa
tahapan-tahapan pelatihan yang diberikan kepada peserta didik, serta metode
pembelajaran yang digunakan; (3) keluaran atau output, berupa
keberhasilan peserta selama pembelajaran; dan (4) evaluasi, yang berupa proses
menilai, mengukur, dan mengetahui sejauh mana pelatihan tersebut telah dicapai.
Pada pelaksanaannya, Studio Wiryono juga mengalami beberapa kendala berupa
kendala waktu pelakasanaan, kendala saat proses pembelajaran, serta kendala
sarana dan prasarana di dalam studio. Dampak
pelatihan seni lukis realis pada peserta belajar di Studio Wiryono khususnya mahasiswa
MBKM, menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam seni
lukis realis, meskipun terdapat beberapa hal yang harus lebih ditingkatkan pada
kedisiplinan dan intensitas berkarya untuk melatih keterampilan melukis pada mahasiswa
MBKM maupun peserta PKL.