;

Abstrak


Pengembangan E-Modul Inquiry Learning Terintegrasi Virtual Laboratory Untuk Memberdayakan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Spesial Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia


Oleh :
Arindra Alfarizi - S832202002 - Fak. KIP

Pembelajaran IPA pada Abad 21 menekankan pada Student Centered Learning, sehingga siswa membutuhkan kemandirian belajar agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran IPA memiliki karakteristik yang meliputi konsep bersifat abstrak. Kemampuan spasial berperan untuk merepresentasikan objek-objek abstrak agar dapat dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik e-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory untuk memberdayakan kemandirian belajar dan kemampuan spasial siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia; (2) menguji kelayakan e-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory untuk memberdayakan kemandirian belajar dan kemampuan spasial siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia; (3) menguji keefektifan e-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory untuk memberdayakan kemandirian belajar dan kemampuan spasial siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D), dengan mengacu pada model pengembangan Gall et al. (2007) yang terdiri dari 10 langkah. Teknik analisi data yang digunakan untuk memperoleh karakteristik adalah triangulasi data. Teknik analisis data untuk memperoleh kelayakan menggunakan uji validitas Aiken V. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji efektivitas produk terhadap kemandirian belajar dan kemampuan spasial adalah Uji Manova.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, karakteristik e-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory adalah: (1) berbasis model Inquiry learning; (2) menerapkan pendekatan inkuiri (mengamati; mempertanyakan dan memprediksi; merencanakan dan melakukan penyelidikan; memproses, menganalisis data dan informasi; mengevaluasi dan refleksi; serta mengkomunikasikan hasil); (3) mengintegrasikan media virtual laboratory dalam aktivitas pembelajaran; (4) berpotensi memberdayakan kemandirian belajar siswa; (5) berpotensi memberdayakan kemampuan spasial siswa; (6) diterapkan dalam pembelajaran IPA berbasis teknologi dan digital; dan (7) memberikan pengalaman pembelajaran interaktif. E-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia layak dan dapat digunakan dengan hasil uji kelayakan Aiken V (0,90), dan uji kepraktisan dengan nilai sebesar 76%, yang termasuk dalam kategori sangat layak. E-modul inquiry learning terintegrasi virtual laboratory pada materi Sistem Peredaran Manusia efektif dalam memberdayakan kemampuan spasial dan kemandirian belajar siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-modul Inquiry learning terintegrasi virtual laboratory memberdayakan kemandirian belajar dan kemampuan spasial siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.