Pada tahun 2019, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalin kerja sama paradiplomasi dengan Bornholm pada sektor lingkungan hidup. Paradiplomasi ini sangat penting bagi NTB untuk memecahkan permasalahan sampah di lingkungannya, terutama Lombok. Masalah sampah di Lombok mengganggu berbagai sektor kehidupan, misalnya kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah guna menganalisis transfer knowledge dari Bornholm ke NTB dalam pengelolaan sampahnya. Konsep paradiplomasi Tavares dan Sustainable Development Goals akan digunakan dalam penelitian untuk membantu menjelaskan transfer knowledge pengelolaan sampah, beserta capaian dan hambatannya. Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bornholm telah melakukan transfer knowledge pengelolaan sampah kepada NTB melalui capacity building dalam tiga jilid serta kunjungan ke Bornholm. Kegiatan ini menunjukkan bahwa paradiplomasi yang dijalin telah memenuhi lima dari enam langkah yang dijelaskan Tavares dalam lingkungan hidup, yakni membuat kerangka kebijakan yang baik, memprioritaskan investasi pemerintah di ekonomi hijau; mengadakan capacity building, serta meningkatkan kesadaran pada masyarakat. Paradiplomasi ini juga mencapai SDGs yakni pada tujuan 13 (penanganan perubahan iklim) dan 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Paradiplomasi ini diharapkan bisa memberikan pengalaman dan motivasikepada pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi dan menjalin kerja sama luar negeri.