;
Muhamad Misbach Zulfadli. S642302006. “Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Agrowisata di Kabupaten Sleman”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Sugiharti Mulya Handayani, M.P., dan Dr. Setyowati, S.P., M.P. Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pariwisata telah menjadi sektor prioritas yang diidentifikasi oleh pemerintah sebagai salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, pengembangan masyarakat serta mendorong pembangunan daerah. Sektor pariwisata terus berkembang sehingga muncul pariwisata kreatif dimana wisatawan tidak hanya menginginkan something to see, something to buy, dan something to do tetapi berhubungan juga dengan something to learn dan something to feel dalam berwisata. Kabupaten Sleman memiliki 80 desa wisata terbanyak diantara kota/kabupaten se Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman tidak semua berjalan dengan baik bahkan ada sebagian ada yang harus berhenti beroperasi atau tidak berjalan lagi. Perlu disadari bahwa keberlanjutan desa wisata berbasis agrowisata dapat memberikan manfaat seperti pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, terciptanya lapangan kerja, mengurangi urbanisasi, dan mendorong pembangunan daerah. Keberlanjutan memegang peranan penting dalam lingkungan, ekonomi, sosial budaya, dan sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan dan mengetahui strategi pengembangan desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman.
Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Lokasi penelitian 14 desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman dengan. Metode analisis data menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS) untuk mengetahui status keberlanjutan dari empat dimensi seperti dimensi ekonomi, ekologi, sosial budaya, dan sarana dan prasarana. Analisis SWOT untuk mengetahui strategi pengembangan pada desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis keberlanjutan desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman antara lain dimensi ekonomi nilai 69,95 masuk ke dalam kategori cukup berkelanjutan, dimensi ekologi nilai 90,45 sangat berkelanjutan, dimensi sosial budaya nilai 70,94 cukup berkelanjutan, dan dimensi sarana dan prasana nilai 73,07 cukup berkelanjutan. Analisis pengembangan desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman terdiri dari faktor internal kekuatan dan kelemahan terdapat manajemen produksi dan operasi, sumber daya manusia, sumber daya alam, dan pemasaran. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman terdapat ekonomi sosial budaya, persaingan, pemerintah, dan teknologi. Matriks Grand Strategy desa wisata berbasis agrowisata di Kabupaten Sleman berada pada kuadran I (S-O). Hasil ini menunjukkan bahwa alternatif strategi yang disarankan yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk merebut manfaat peluang sebesar-besarnya yaitu: (1) Melakukan kerjasama dengan biro wisata dan destinasi wisata yang ada di Sleman menjadi paket wisata untuk meningkatkan penghasilan. (2) Mengoptimalkan kesadaran masyarakat serta memanfaatkan dukungan pemerintah setempat untuk memperkuat daya tarik wisata. (3) Mengembangkan produk olahan pertanian sebagai produk khas daerah dengan memanfaatkan bahan lokal yang tersedia. (4) Menambah homestay agar pengunjung dapat merasakan kehidupan masyarakat tradisional. (5) Meningkatkan minat tujuan wisatawan dengan menjaga keamanan dan kenyamanan. (6) Mengundang reviewer/influencer dalam mempromosikan desa wisata agar wisatawan berkunjung