Abstrak


Pengaruh Kebijakan Kolonisasi Pemerintah Hindia Belanda pada Masyarakat Jawa Tengah terhadap Kondisi Sosial-Budaya dan Ekonomi di Lampung (1905 - 1941)


Oleh :
Andika Satria Yoga Suharno - K4420005 - Fak. KIP

Andika Satria Yoga Suharno. K4420005. Pembimbing I : Dr. Sutiyah, M.Pd., M.Hum. Pembimbing II : Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A. Pengaruh Kebijakan Kolonisasi Pemerintah Hindia Belanda Pada Masyarakat Jawa Tengah Terhadap Kondisi Sosial-Budaya Dan Ekonomi Di Lampung (1905 – 1941). Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2024.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui (1) Alasan dasar pelaksanaan program kolonisasi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. (2) Proses kolonisasi kolonial Hindia Belanda tahun 1905 – 1941. (3) Dampak kebijakan kolonisasi pemerintah Hindia Belanda tahun 1905 – 1941 pada bidang sosial-budaya dan ekonomi.

Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian Sejarah, dengan tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, intepretasi dan historigrafi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ialah sumber primer yaitu arsip, koran, surat kabar sezaman dan sekunder yaitu buku dan jurnal yang berkaitan. Pencarian sumber data menggunakan teknik studi dokumen dan studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis data sejarah, dengan pendekatan ilmu antropologi.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Alasan pemerintah Hindia Belanda melakukan program kolonisasi adalah tuntutan politik etis pada bidang emigrasi, usulan program emigrasi didasari kepadatan jumlah penduduk Jawa yang selalu meningkat dan dapat menyebabkan bencana kelaparan maupun kemiskinan. (2) Pelaksanaan program kolonisasi dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama percobaan (1905 – 1911). Tahap pertama dianggap sebagai tahap percobaan pertama kali kolonisasi Lampung dilaksanakan. Semuanya berjalan dengan arahan pemerintah Hindia Belanda. Tahap kedua sistem pinjam (1912 – 1931). Tahap kedua adalah tahap adanya pembaruan sistem simpan pinjam keuangan masyarakat dengan pihak bank, pada tahap kedua banyak terjadi kekacauan dalam pemerintah maupun dengan para kolonis. Tahap ketiga sistem bawon (1932 – 1941). Tahap terakhir, banyak masyarakat yang mencoba untuk mengundi nasib dengan mengikuti program kolonisasi, berdasarkan modal seadanya dengan keluarga yang telah dimiliki di tanah Lampung. (3) Dampak pelaksanaan kolonisasi masa kolonial mempengaruhi kehidupan penduduk Lampung dan kolonis Jawa di bidang sosial dilihat berdasarkan hubungan antar kolonis dan penduduk lokal, perselisihan konflik antara penduduk asli dengan pendatang, dan adanya ketergantungan hidup antara penduduk Lampung dengan masyarakat Jawa. Dampak di bidang ekonomi dapat dilihat berdasarkan majunya bidang pertanian, perluasan lahan sawan dan kemajuan bidang irigasi yang mendukung sektor pertanian. Dampak di bidang budaya dapat dilihat adanya akulturasi budaya, seperti penamaan desa-desa Lampung yang persis seperti Jawa, pertukaran bahasa dengan menggunakan bahasa daerah, dan masuknya budaya kesenian Jawa di  Lampung.