ABSTRAK
Astia Widyanindar. K4221015. Pembimbing: Dr.
Astiana Ajeng Rahadini, S.Pd., M.Pd. GAYA BAHASA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM “ANTOLOGI CRITA LAN GEGURITAN SINOM LAN
NAWANGSARI” KARYA DJOKO SULAKSONO SERTA RELEVANSINYA UNTUK MATERI AJAR
GEGURITAN KELAS IX BAHASA JAWA SMP. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2025
Tujuan
penelitian ini yaitu (1) menganalisis gaya bahasa yang terkandung dalam Antologi Crita lan Geguritan
Sinom lan Nawangsari, (2) menganalisis nilai pendidikan karakter dalam Antologi Crita lan Geguritan Sinom lan Nawangsari, (3) menganalisis relevansi hasil
penelitian dengan materi ajar bahasa Jawa kelas IX SMP. Metode penelitian yang
digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan stilistika. Sumber data pada
penelitian ini yaitu semua geguritan yang ada di “Antologi Crita
lan Geguritan Sinom lan
Nawangsari” karya Djoko Sulaksono serta hasil dari wawancara informan yang
relevan, artikel dan buku sastra yang relevan. Tatacara untuk mengambil subjek
penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik analisis dokumen dan wawancara. Peneliti menggunakan
triangulasi data untuk mengesahkan data penelitian berupa triangulasi teori
dengan memilih teori yang mempunyai persamaan dengan penelitian sebelumnya lalu
dibandingkan. Analisis data menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh
Miles dan Huberman yaitu (1) mengumpulkan data, (2) reduksi data, (3) penyajian
data, (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terdapat penggunaan antitesis,
personifikasi, depersonifikasi, metafora, simile, hiperbola, anafora,
epistrofa, tembung entar, tembung saroja, dll. Nilai pendidikan karakter yang
ditemukan dalam penelitian ini mencakup nilai religius, jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli sosial, dan menghargai prestasi. Hasil wawancara dengan
informan menunjukkan bahwa “Antologi Crita lan Geguritan Sinom lan Nawangsari”
karya Djoko Sulaksono dapat digunakan sebagai materi ajar untuk kelas IX dalam
pembelajaran bahasa Jawa, khususnya materi geguritan, yang juga sesuai dengan
capaian pembelajaran bahasa dalam kurikulum merdeka.